Indonesia-AS Percepat Negosiasi Tarif, Sasar Kesepakatan dalam Tiga Pekan

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co  Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mempercepat proses negosiasi mengenai pengenaan tarif impor oleh AS terhadap produk asal Indonesia. Dalam waktu tiga minggu ke depan, kedua negara menargetkan tercapainya titik temu yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Indonesia dan AS telah memiliki pandangan yang sejalan mengenai arah pembahasan. Ke depan, kami akan terus mendorong penyelesaian perundingan ini dengan prinsip win-win solution,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi dari Washington D.C., Kamis (10/7/2025).

Dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat, Menko Airlangga telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick serta Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya Indonesia memperkuat hubungan dagang bilateral, terutama di tengah dinamika perdagangan global.

“Kami ingin meningkatkan kemitraan ekonomi dengan AS, termasuk melalui kesepakatan bisnis antara pelaku usaha dari kedua negara. Pekan lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah mitra dari AS,” jelasnya.

Nota kesepahaman tersebut mencakup pembelian berbagai produk unggulan AS, khususnya dari sektor energi dan pertanian. Di samping itu, turut dibahas rencana peningkatan investasi di sektor-sektor potensial.

Airlangga juga menekankan pentingnya memperluas kolaborasi strategis, terutama dalam pengembangan dan pengolahan mineral kritis. “Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat strategis, seperti nikel, tembaga, dan kobalt. Kami melihat peluang besar untuk membangun kemitraan dalam industri hilir mineral tersebut,” katanya.

Melansir laporan dari Bloomberg, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan berpotensi menjadi bagian penting dalam rantai pasok global kendaraan listrik. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi AS untuk menjalin kemitraan jangka panjang dengan Indonesia.

Indonesia, lanjut Airlangga, akan terus berkomitmen menjalankan proses negosiasi secara konstruktif dan terbuka. Tujuannya adalah menciptakan hasil nyata dan manfaat bersama, baik dari sisi perdagangan maupun investasi.

Dari sisi AS, menurut laporan Reuters, peninjauan ulang atas kebijakan tarif merupakan bagian dari langkah strategis dalam memperkuat keamanan ekonomi dan memperluas diversifikasi rantai pasok global, salah satunya dengan mempererat kerja sama dagang dengan negara-negara mitra seperti Indonesia.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top