Washington | EGINDO.co – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan pada hari Selasa (24 Juni) bahwa ia telah memerintahkan militer untuk menyerang Teheran setelah Iran menembakkan rudal yang melanggar gencatan senjata setelah 12 hari perang.
“Mengingat pelanggaran terang-terangan Iran terhadap gencatan senjata yang dideklarasikan oleh presiden Amerika Serikat – melalui peluncuran rudal ke Israel – dan sesuai dengan kebijakan pemerintah Israel untuk menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran, saya telah menginstruksikan IDF (Pasukan Pertahanan Israel)… untuk melanjutkan operasi intensitas tinggi yang menargetkan aset rezim dan infrastruktur teror di Teheran,” katanya.
Militer Israel mengatakan sedang berupaya menembak jatuh rudal Iran setelah mendeteksi peluncuran.
Berita tentang serangan rudal oleh Iran terhadap Israel setelah gencatan senjata antara kedua negara berlaku “dibantah”, media Iran melaporkan, mengutip TV pemerintah.
Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa gencatan senjata berlaku setelah mencapai semua tujuan kampanye pengeboman terhadap Iran yang diluncurkannya pada tanggal 13 Juni. Iran telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menghentikan pembalasan jika pengeboman Israel dihentikan.
“Mengingat tercapainya tujuan operasi tersebut, dan dengan koordinasi penuh dengan Presiden Trump, Israel menyetujui usulan presiden untuk gencatan senjata bersama,” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Israel berterima kasih kepada Presiden Trump dan AS atas dukungan mereka dalam pertahanan dan partisipasi mereka dalam menghilangkan ancaman nuklir Iran,” katanya.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa Iran akan menghentikan serangan balasannya asalkan Israel berhenti menyerang pada pukul 4 pagi di Teheran.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memposting di Truth Social: “GENCATAN SENJATA SEKARANG BERLAKU. JANGAN MELANGGARNYA!”
Sumber : CNA/SL