Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada perdagangan Selasa pagi (24/6/2025), setelah sebelumnya ditutup melemah pada hari sebelumnya akibat gejolak geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Pada penutupan perdagangan Senin (23/6), rupiah tercatat melemah sebesar 0,58 persen atau turun 95 poin ke level Rp16.492 per dolar AS. Namun pagi ini, data Bloomberg menunjukkan rupiah berbalik menguat signifikan sebesar 0,69 persen atau naik 114 poin ke posisi Rp16.377 per dolar AS.
Analis pasar uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh perkembangan terbaru dari konflik Iran dan Amerika Serikat di Timur Tengah. Menurutnya, serangan balasan yang dilancarkan Iran menjadi sinyal bahwa negara tersebut tidak tinggal diam dalam menghadapi tekanan, meskipun target serangan bukan langsung ke wilayah AS maupun Israel.
“Iran menyerang pangkalan militer AS di kawasan Timur Tengah, dan yang menjadi sasaran pertama adalah pangkalan di Qatar,” ujar Ariston, Selasa (24/6/2025).
Kendati demikian, ia menilai bahwa dampak serangan tersebut terhadap pasar keuangan tidak terlalu besar karena eskalasi konflik belum meningkat secara drastis. Pasar global pun masih bersikap hati-hati dan cenderung menunggu arah perkembangan selanjutnya.
“Pasar saat ini masih berada dalam fase konsolidasi, menanti kejelasan lebih lanjut dari situasi konflik. Selain itu, pernyataan mendadak dari Presiden Trump mengenai gencatan senjata dengan Iran turut menjadi perhatian pelaku pasar,” tambahnya.
Untuk hari ini, Ariston memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah berada dalam kisaran Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS, seiring dengan sikap pasar yang masih mencermati dinamika geopolitik di kawasan tersebut.
Sumber: rri.co.id/Sn