Jakarta | EGINDO.com – Strategi Asia Pulp and Paper (APP) Group dalam mencegah kebakaran hutan dengan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan tantangan lingkungan yang terus mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengambil langkah strategis dalam mitigasi karhutla melalui kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan, pemantauan titik api berbasis satelit, serta program pemberdayaan masyarakat. Kemudian dukungan dari berbagai sektor, termasuk dunia usaha, menjadi bagian penting dalam memperkuat upaya pencegahan yang telah dicanangkan pemerintah.
Melansir dari laman resmi APP Group menyebutkan sejalan dengan itu Asia Pulp and Paper (APP) Group dalam mencegah kebakaran hutan menginisiasi program Desa Makmur Peduli Alam (DMPA). Hal itu telah dilakukan sejak tahun 2015, dimana program tersebut bertujuan membantu masyarakat desa mengelola lahan secara produktif tanpa membakar.
Selain itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pertanian, peternakan, perikanan, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, DMPA sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun ekonomi hijau yang inklusif.
Program DMPA tidak hanya membantu mengurangi risiko kebakaran hutan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat desa, sehingga menciptakan keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan. DMPA dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko karhutla melalui pendekatan berbasis masyarakat.
Ternyata program DMPA memberikan berbagai bentuk pendampingan dan dukungan bagi masyarakat desa di sekitar kawasan hutan, termasuk melatih, mendampini dan mentransfer teknologi. Masyarakat diberikan pelatihan tentang teknik pertanian tanpa bakar dan berkelanjutan, serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Disamping itu masyarakat didorong untuk mengembangkan usaha lain seperti peternakan, perikanan, hingga kerajinan tangan dimana menjadi sumber pendapatan tambahan dan mengurangi ketergantungan terhadap praktik pertanian yang berisiko tinggi terhadap kebakaran.Kemudian hasil produk-produk dari desa binaan dipasarkan melalui berbagai kanal, termasuk kerja sama dengan industri dan platform digital. Pendekatan ini membantu UMKM lokal naik kelas dan meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang lebih luas. Hingga saat ini, program DMPA telah diterapkan di 460 desa, memberikan manfaat bagi lebih dari 88.945 penerima manfaat di berbagai wilayah sekitar operasional APP Group.@
Bs/fd/timEGINDO.com