Taipei | EGINDO.co – Bank sentral Taiwan kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuannya minggu ini dan mempertahankannya hingga kuartal pertama tahun depan, mengingat kinerja ekonomi yang berfokus pada teknologi yang kuat, menurut para ekonom dalam jajak pendapat Reuters.
Pada bulan Maret, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada 2 persen, seperti yang diharapkan, setelah menaikkannya dari 1,875 persen pada bulan Maret 2024 untuk mengantisipasi kenaikan harga listrik.
Pada pertemuan triwulanan berikutnya pada hari Kamis, diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap, menurut 29 dari 30 ekonom yang disurvei.
Ekonom yang memberikan prakiraan setelah minggu ini memperkirakan bank akan mempertahankan pendiriannya hingga kuartal pertama tahun 2026, ketika mereka memperkirakan penurunan suku bunga menjadi 1,875 persen.
Ekonomi Taiwan yang berpusat pada teknologi dan bergantung pada ekspor telah didukung oleh permintaan dari ledakan kecerdasan buatan, yang telah mendorong pesanan untuk perusahaan-perusahaan seperti TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia.
“Perekonomian Taiwan stabil dan inflasi moderat, jadi tidak perlu memangkas suku bunga,” kata analis Chiang Kuang-yu dari Masterlink Investment Advisory.
Perekonomian diperkirakan tumbuh 3,1 persen tahun ini karena ledakan AI, badan statistik pemerintah mengatakan bulan lalu, meskipun itu lebih lambat dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 4,59 persen karena ketidakpastian atas tarif AS.
Mengenai inflasi, indeks harga konsumen (CPI) Taiwan naik lebih rendah dari perkiraan sebesar 1,55 persen pada bulan Mei, level terendah dalam lebih dari empat tahun. Bank sentral, yang menganggap 2 persen sebagai garis “peringatan”, telah menjadikan pelonggaran inflasi sebagai prioritas.
Namun, pembuat kebijakan Taiwan telah memperingatkan dampak terhadap ekonomi yang bergantung pada perdagangan yang ditimbulkan oleh tarif yang lebih tinggi yang diancam oleh Presiden AS Donald Trump. Taiwan dan Amerika Serikat masih dalam pembicaraan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan sikap menunggu dan melihat sebelum berakhirnya jeda 90 hari Trump atas tarif “timbal balik” pada awal Juli, kata Oxford Economics dalam sebuah laporan penelitian.
“Namun, dengan risiko tarif yang berpotensi muncul kembali sejak kuartal ketiga dan pasar real estat yang terus mendingin, bank sentral diproyeksikan akan memulai siklus pemotongan suku bunga pada akhir tahun ini,” tambahnya.
Keputusan bank sentral Taiwan akan keluar satu hari setelah Federal Reserve AS, yang secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Bank sentral Taiwan juga akan mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi dan prakiraan inflasi untuk tahun ini pada hari Kamis.
Sumber : CNA/SL