Jakarta | EGINDO.com – Produk Biomassa Indonesia di Jepang meraih transaksi Rp 1,04 triliun. Produk biomassa Indonesia yaitu cangkang inti sawit (palm kernel shell/PKS) dan wood pellet meraup transaksi Rp 1,04 triliun pada sela-sela Forum Bisnis dalam rangkaian Misi Dagang yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan di Osaka.
Hal itu terungkap pada acara perusahaan Jepang menandatangani komitmen untuk mengimpor 640 ribu ton PKS dan wood pellet yang akan dipergunakan untuk keperluan sumber energi di Jepang. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa Jepang telah menetapkan target penjualan kendaraan penumpang menjadi kendaraan listrik pada 2035 untuk mencapai tujuan net zero emission pada 2050. Hal ini tentu bisa menjadi peluang besar bagi produk biomasa asal Indonesia masuk pasar Jepang.
Puntodewi dalam keterangan pers, pada Minggu (15/6/2025) yang dikutip EGINDO.com menyebutkan produk energi terbarukan yang merupakan produk turunan sawit antara lain PKS, tandan buah kosong (empty fruit bunch/EFB), dan batang kelapa sawit (oil palm trunk). Ada pula sumber energi terbarukan lainnya seperti wood pellet. Produk-produk tersebut memiliki emisi gas yang sangat rendah. Bahkan, setiap ton PKS yang digunakan sebagai bahan bakar di pabrik, bisa berkontribusi menurunkan CO2 sebanyak 0,94 ton. Kebutuhan domestik saat ini masih kecil, sehingga ekspor masih menjadi pilihan yang lebih menguntungkan.
Dikatakannya produksi PKS saat ini mencapai sekitar 14 juta ton, dan yang diekspor mencapai 35% dari ketersediaan PKS dalam negeri. Ekspor PKS ke Jepang saat ini mencapai 4,5 juta ton per tahun. Kebutuhan pasar biomassa Jepang pada 2025-2026 diperkirakan akan meningkat menjadi 7 juta ton per tahun, dengan PKS dan wood pellet menjadi andalan kebutuhan Jepang. Dengan demikian, peluang untuk meningkatkan ekspor PKS Indonesia ke pasar Jepang masih cukup besar.@
Bs/timEGINDO.com