Driver Ojol Mengeluh, Bos Grab Indonesia Ungkap Pendapatan Driver Ojol Rp 6,8 Juta

Neneng Goenadi
Neneng Goenadi

Jakarta | EGINDO.com – Para pengemudi (driver) roda dua alias ojek online (ojol) selalu mengeluh dengan pendapatan yang kecil, tidak mampu menutupi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai driver ojol. Demikian yang diterima EGINDO.com dari sejumlah driver ojol yang mengakui tidak mempunyai penghasilan yang memadai.

Sementara ituCountry Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengatakan bahwa besaran pendapatan mitra atau pengemudi (driver) roda dua alias ojoek online (ojol) kategori jawara menyentuh Rp 6.839.136. Angka ini tercatat pada periode 1-30 April 2025.

Neneng menyebut, nilai tersebut dibukukan oleh para driver jawara yang melakukan kegiatan di Bali. Sedangkan pendapatan pengemudi dengan kategori yang sama di Makassar, Sulawesi Selatan, berada di angka Rp 6.480.518. Di Bali, rata-rata pendapatan tersebut diperoleh karena jumlah hari driver jawara mencapai 25 hari selama periode 1-30 April.

Kemudian, jam nariknya selama 6 jam per hari dengan volume orderan yang selesai mencapai 20 per hari. “Kalau jawara pendapatan rata-rata ya ini Rp 6,8 juta. Dia jumlah harinya narik tuh 25 hari, dari 1-30 April, jumlah jam nariknya itu sekitar 6 jam, jumlah orderannya sekitar 20 per hari,” ujar Neneng saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan.

Menurut dia, driver jawara sangat fokus pada profesi yang mereka jalankan. Bahkan, mereka tidak menggunakan lebih dari satu aplikasi. “Jadi kalau dilihat ini, dia sangat benar-benar fokus dan hanya menggunakan satu aplikasi, makanya bisa dapat segini (Rp 6,8 juta). Kan teman-teman tahu ya, di sini itu banyak teman-teman driver yang punya empat sampai lima aplikasi,” paparnya.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top