Kontroversi Komisi Ojol, Kemana Uangnya Mengalir

Pengemudi Ojol
Pengemudi Ojol

Jakarta | EGINDO.com – Kontroversi komisi ojek online (ojol) kemana uangnya mengalir. Pertanyaan ini muncul disebabkan sering sekali demonstrasi pengemudi ojek online memprotes pengenaan komisi yang katanya mencekik. Berapa sebenarnya tarifnya?

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP 1001 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan No KP 667 Tahun 2022 Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi, Grab menerapkan komisi dasar 15% dan 5% untuk kesejahteraan mitra pengemudi.

Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, mengatakan terkait ojol, Grab tidak pernah memberlakukan komisi melebihi yang telah diatur dalam peraturan tersebut. Lalu bagaimana hitungan komisi tersebut dan kenapa bisa ada keluhan diatas 20%. Neneng memberikan ilustrasi, dari sisi penumpang misalnya, satu perjalanan terkena tarif dasar Rp 13.000.  Ada platform fee Rp 2.000, pilihan carbon fee (opsional) Rp 200 dan diskon Grab Rp 1.000. Penumpang membayar Rp 14.200.

Selanjutnya komisi driver dipotong dari tarif dasar Rp 13.000, bukan dari Rp 14.200. Jadi pengemudi ojol menerima penghasilan bersih Rp 10.400, setelah dipotong komisi 20%. Komisi tersebut merupakan bentuk bagi hasil antara Grab dan mitra pengemudi dalam menyediakan layanan transportasi bagi konsumen.

Dijelaskannya pendapatan Grab Indonesia bersumber dari dua hal utama. Pertama, komisi atau biaya sewa aplikasi pengemudi, yaitu biaya yang dikenakan pada mitra atas penggunaan aplikasi sebagai media untuk mendapatkan pekerjaan. Kedua, biaya sewa aplikasi penumpang atau biaya platform (platform fee), yaitu biaya tambahan yang dibayarkan langsung oleh pelanggan sebagai pengguna layanan melalui aplikasi Grab untuk pelanggan.

Neneng mengatakan sejalan dengan praktik industri digital lain maka seperti pada pembelian tiket kereta api atau pesawat pada platform perjalanan (OTA). Selain harga tiket, pembeli juga dikenakan biaya layanan untuk mendukung operasional dan pengembangan teknologi platform.@

Bs/timEGINDO.com

 

Scroll to Top