Washington | EGINDO.co – Kaum LGBTQ+ dari seluruh dunia akan berbaris di jalanan Washington pada hari Sabtu (7 Juni) dalam perayaan penuh suka cita yang dimaksudkan untuk menunjukkan perlawanan terhadap pencabutan hak-hak kaum queer oleh Presiden Donald Trump.
Rute parade akan berada dalam jarak satu blok dari halaman Gedung Putih dalam salah satu acara utama terakhir dari perayaan WorldPride yang berlangsung selama seminggu.
Pada hari Minggu, acara yang lebih politis, yang disebut sebagai rapat umum dan pawai, akan diadakan di Lincoln Memorial, tempat yang dihormati dalam gerakan hak-hak sipil AS sebagai tempat pidato “I Have a Dream” Martin Luther King Jr. pada tahun 1963.
Acara-acara akan diadakan di ibu kota AS setelah tindakan pemerintahan Trump untuk membatasi hak-hak LGBTQ+.
Presiden dari Partai Republik telah mengeluarkan perintah eksekutif yang membatasi hak-hak transgender, melarang kaum transgender bertugas di angkatan bersenjata, dan mencabut kebijakan antidiskriminasi untuk kaum LGBTQ+ sebagai bagian dari kampanye untuk mencabut program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Sementara para pendukung DEI menganggap perlu untuk mengoreksi ketidakadilan historis, Gedung Putih telah menggambarkannya sebagai bentuk diskriminasi berdasarkan ras atau gender, dan mengatakan kebijakan transgendernya melindungi perempuan dengan menjauhkan perempuan transgender dari ruang bersama.
Selain itu, Gedung Putih mengatakan telah menunjuk sejumlah orang gay secara terbuka untuk jabatan kabinet atau jabatan hakim, dan mencatat bahwa pemerintahan Trump mengambil langkah-langkah untuk mendekriminalisasi homoseksualitas secara global, dan bahwa inisiatifnya tahun 2019 “Mengakhiri Epidemi HIV” bertujuan untuk memangkas infeksi HIV hingga 90 persen pada tahun 2030.
“Presiden merasa terhormat untuk melayani semua orang Amerika,” kata juru bicara Gedung Putih Harrison Fields dalam sebuah pernyataan.
Penyelenggara acara mengatakan mereka tidak mengetahui adanya protes balasan atau demonstrasi anti-LGBTQ+ yang direncanakan pada hari Sabtu atau Minggu.
Namun, National Park Service telah memutuskan untuk memagari Dupont Circle, ruang publik yang populer, hingga Minggu malam atas permintaan Polisi Taman AS, yang mengatakan penutupan diperlukan untuk “mengamankan taman, mencegah potensi kekerasan, mengurangi risiko tindakan destruktif, dan mengurangi kebutuhan akan kehadiran penegak hukum yang ekstensif”.
Capital Pride Alliance, yang menyelenggarakan acara WorldPride, mengatakan pihaknya “frustrasi dan kecewa” dengan penutupan tersebut.
“Tempat bersejarah yang dicintai ini merupakan pusat komunitas yang ingin dirayakan dan dihormati oleh WorldPride. Tempat ini lebih dari sekadar taman, selama beberapa generasi tempat ini telah menjadi tempat berkumpul bagi komunitas LGBTQ+ DC, menyelenggarakan pertemuan Amandemen Pertama dan upacara peringatan bagi mereka yang meninggal karena epidemi AIDS dan setelah peristiwa tragis seperti penembakan klub malam Pulse,” kata aliansi tersebut.
Sumber : CNA/SL