Pejabat Senior Taiwan Kunjungi Lokasi Proyek LNG Alaska Yang Baru

Kapal pengangkut LNG
Kapal pengangkut LNG

Taipei | EGINDO.co – Seorang pejabat senior Taiwan mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia minggu ini mengunjungi lokasi proyek gas alam cair (LNG) baru yang berpotensi sangat besar di Alaska yang telah didorong keras oleh pemerintahan Trump kepada sekutu-sekutu di Asia sebagai opsi pasokan.

Pengembang energi Glenfarne mengatakan pada hari Selasa bahwa 50 perusahaan telah secara resmi menyatakan minatnya dalam kontrak senilai lebih dari $115 miliar dari proyek LNG Alaska-nya, sebuah kesepakatan infrastruktur besar yang diperjuangkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Menulis di halaman Facebook-nya, Pan Men-an, sekretaris jenderal Presiden Taiwan Lai Ching-te, mengatakan bahwa ia telah menghadiri sebuah konferensi energi di Alaska atas undangan Menteri Energi AS Chris Wright dan mengunjungi Lereng Utara negara bagian itu.

Tahap Satu proyek ini diharapkan dapat menyalurkan gas alam sekitar 1.230 km (765 mil) dari Lereng Utara ke wilayah Anchorage.

“Meskipun suhu sangat dingin, kami berbicara dengan antusias tentang membangun ketahanan dan tanggung jawab sebagai mitra demokratis dalam menghadapi perubahan iklim global dan tantangan otoritarianisme,” tulis Pan.

“Dalam menghadapi tantangan perdagangan dan turbulensi internasional, kami tidak punya pilihan selain bangkit menghadapi situasi ini,” katanya, tanpa menyebutkan apakah ia telah menandatangani kesepakatan apa pun saat berada di sana.

Kantor kepresidenan mengatakan pada Jumat malam bahwa Pan telah didampingi oleh Fang Jeng-zen, ketua perusahaan energi milik negara Taiwan, CPC.

Pada bulan Maret, CPC menandatangani perjanjian tidak mengikat untuk membeli LNG dan berinvestasi dalam proyek tersebut, sebuah langkah yang menurut presiden Taiwan akan memastikan keamanan energi pulau tersebut.

Jika dibangun, proyek LNG Alaska akan mengekspor hingga 20 juta metrik ton gas super dingin per tahun.

Ini akan membuka akses langsung bagi LNG buatan AS ke pasar Asia tanpa harus melalui Terusan Panama atau di sekitar Tanduk Afrika, sehingga mengurangi waktu dan biaya transit.

Taiwan telah berjanji untuk meningkatkan secara besar-besaran pembeliannya dari Amerika Serikat, termasuk energi, untuk mengurangi surplus perdagangan yang menganga yang telah membuat marah Washington.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top