Direktur APP Group: Kebakaran Hutan dan Lahan Tidak Lagi Sekadar Persoalan Lokal

Direktur APP Sinarmas Suhendra Wiriadinata
Suhendra Wiriadinata

Jakarta | EGINDO.com – Kebakaran hutan dan lahan tidak lagi sekadar persoalan lokal, melainkan menjadi bagian integral dari upaya nasional dan global dalam menjaga stabilitas iklim, keanekaragaman hayati, serta ketahanan sosial-ekonomi. Hal itu dikatakan Direktur Asia Pulp and Paper (APP) Group Suhendra Wiriadinata tentang APP Group berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian karhutla.

Katanya upaya pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian karhutla itu sejalan dengan prinsip keberlanjutan APP Group yang dituangkan dalam Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030. “Kami percaya bahwa kolaborasi multipihak, investasi teknologi, serta kesiapsiagaan yang terstruktur akan menjadi kunci keberhasilan menjaga hutan Indonesia,” kata Suhendra Wiriadinata.

Dijelaskannya sebagai bagian dari strategi pengendalian karhutla, di Riau APP Group menerapkan pendekatan Integrated Fire Management (IFM) yang meliputi empat pilar utama: Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat. Di wilayah Riau, langkah-langkah konkret yang telah dilakukan APP Group untuk menghadapi musim kemarau 2025 antara lain dengan menyiagakan 1.173 personel RPK, 21 personel TRC, 3 helikopter waterbombing, 5 airboat amfibi, 38 speedboat, 39 mobil patrol, 131 motor patrol, dan 25 fire truck, serta ribuan peralatan pemadam.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, APP Group menurunkan pasukan, berbagai peralatan, dan kendaraan pemadam seperti 3 helikopter waterbombing, 100 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK), kendaraan amfibi Airboat yang mampu beroperasi di lahan basah, ratusan peralatan pemadam termasuk Sambunesia yang memiliki kekhususan dalam memadamkan kebakaran di lahan gambut, serta situation room-teknologi informasi yang berfungsi sedagai deteksi dini titik api secara real time.

Suhendra Wiriadinata mengatakan selain itu penanggulangan karhutla juga diperkuat deteksi darat dengan 86 fire tower, 132 pos pantau, dan dukungan 28 drone untuk area blank spot, serta 21 thermal camera.

Sementara itu GM Fire Management APP Group, Sujica Lusaka mengatakan kemarau 2025 yang diperkirakan lebih kering berdasarkan prakiraan BMKG. “Kami telah meningkatkan seluruh aspek kesiapsiagaan, mulai dari personel, peralatan, hingga teknologi pendukung. Integrasi patroli udara dengan tim Helitack, optimalisasi jalur evakuasi air, serta penguatan komando lapangan menjadi prioritas kami. Dengan kesiapan ini, kami optimistis dapat mendukung pemerintah dan masyarakat dalam mencegah serta mengendalikan potensi kebakaran,” kata Sujica Lusaka.

APP Group juga katanya terus memperkuat program berbasis komunitas seperti Desa Makmur Peduli Alam (DMPA) yang telah berkontribusi menurunkan titik api di desa-desa binaannya sebagai bagian dari komitmen nasional.@

Rel/fd/timEGINDO.com

Scroll to Top