Jakarta | EGINDO.com – Produsen minyak sawit terintegrasi Sinar Mas Agribusiness and Food (SMAF) hari ini telah mengumumkan perjanjian baru untuk mempercepat inovasi dalam bidang minyak sawit berkelanjutan bersama Centre de Coopération Internationale en Recherche Agronomique pour le Développement (CIRAD).
Dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Jakarta, kedua pihak menyepakati untuk memperpanjang kemitraan mereka, dengan memasuki fase baru yang akan menjawab tantangan-tantangan utama dalam industri kelapa sawit. Perjanjian ini memperkuat kerja sama ilmiah yang telah terjalin selama lebih dari 25 tahun antara CIRAD dan SMART Research Institute (SMARTRI), lembaga riset unggulan Sinar Mas Agribusiness and Food.
Penandatanganan MoU ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Bapak Airlangga Hartarto, serta Menteri Ekonomi, Keuangan, Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Bapak Eric Lombard, dalam rangkaian acara Indonesia–France Business Forum 2025 yang berlangsung di sela kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia.
Hubungan kerja sama antara SMAF dan CIRAD dimulai pada tahun 1996 dan telah diperkuat melalui berbagai perjanjian lanjutan yang mencakup topik-topik seperti produksi minyak sawit berkelanjutan, pengelolaan lingkungan, dan pertanian presisi. Sejak awal kolaborasi, hampir IDR 550 Miliar telah diinvestasikan secara bersama dalam berbagai kegiatan riset dan pengembangan (R&D).
Bersama WWF Indonesia, SMAF dan CIRAD juga menjadi pendiri International Conference on Oil Palm and the Environment (ICOPE) (ICOPE). Dalam konferensi terkini yang diselenggarakan pada Februari 2025, berbagai peneliti terkemuka dunia dan akademisi muda mempresentasikan penelitian terkini mengenai ketahanan iklim serta pelestarian alam dan keanekaragaman hayati dalam industri sawit.
Kemitraan ini juga berkontribusi pada berbagai inisiatif riset internasional, seperti proyek Sustainable Palm Oil Production (SPOP) yang didanai oleh French National Research Agency (ANR), dan International Oil Palm Genome Projects (OPGP) Consortium.
Melalui MoU ini, kedua pihak kembali menegaskan komitmen bersama untuk mengembangkan solusi praktis berbasis sains dalam mendorong praktik kelapa sawit berkelanjutan. Fokus utama mencakup peningkatan pengetahuan ilmiah, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta peningkatan produktivitas sektor sawit.
Kolaborasi yang diperbarui ini akan mencakup investasi bersama dalam kegiatan riset dan pengembangan, termasuk pemodelan fungsi tanaman dan simulasi dampak perubahan iklim, dengan tujuan melindungi dan meningkatkan kesejahteraan petani sawit di tengah risiko iklim yang terus meningkat. “Kemitraan kami dengan CIRAD menyatukan keahlian ilmiah global dan riset lapangan yang relevan dengan kondisi sawit di Indonesia. Ini memungkinkan kami mengembangkan solusi inovatif yang praktis dan dapat diterapkan secara luas tidak hanya untuk perkebunan kami, tetapi juga untuk para petani mandiri di seluruh Indonesia,” jelas The Biao Leng, Direktur Utama Sinar Mas Agribusiness and Food.
Kemitraan ini juga mendukung ketahanan dan kemandirian pangan nasional Indonesia, sekaligus mengurangi emisi karbon, melalui pengembangan pendekatan agroforestri baru di sektor sawit. “Kolaborasi kami dengan SMAF menunjukkan bagaimana kemitraan internasional dapat menggabungkan ketelitian ilmiah dengan hasil nyata di lapangan. Ini memungkinkan kami menjawab tantangan-tantangan utama keberlanjutan, seperti ketahanan iklim, efisiensi tata guna lahan, dan inklusi petani kecil. Ini merupakan pendekatan terintegrasi yang sesungguhnya dalam mentransformasi sektor sawit,” ujar Jean-Marc Roda, CIRAD Regional Director for Southeast Asia Island Countries.@
Rel/fd/timEGINDO.com