Menelisik Jejak Rekam Para Pemimpin Geopark Kaldera Toba 2012-2025

Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec., M.Si
Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec., M.Si

Oleh: Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec., M.Si

REDUPNYA kehidupan sektor pariwisata setelah mengalami kejayaan sebelumnya pada era 80-an dan semakin rusaknya lingkungan Kawasan Danau Toba, kehadiran Geopark Kaldera Toba menjanjikan secercah harapan bagi masyarakat dan pemangku kepentingan akan bangkitnya kembali kejayaan Kawasan Danau Toba dari tidurnya.

Kemudian dengan menetapkan Danau Toba sebagai super super prioritas pembangunan yang diterjemahkan oleh pembantunya membentuk Badan Pegelola Pembangunan Pariwisata Danau Toba (BPODT).  Untuk saat ini yang dibahas baru menyangkut Toba Caldera Unesco Global Geopark (TC_UGGp), yaitu suatu konsep pembangunan yang diperkenalkan untuk Toba pada awal tahun 2012 dan kemudian melahirkan Inspairing Geopark Kaldera Toba yang dinobatkan menjadi Geopark Nasional Caldera Toba pada tahun 2014 yang disingkat GNKT.

Kinerja Inspiring Geopark Toba.

Untuk menjalankan misi pembangunan berbasis Geopark yang sudah banyak berhasil diberbagai negara oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dibentuklah kelembagaan yang disebut Tim Percapatan Geopark Kaldera Toba yang dipimpin Dr. Sabrina Dali Munthe,M.Si  seorang birokrat tulen dan hasil bentukan ini pada tahun 2015 peningkatan status menjadi Toba Caldera Unesco Global Geopark (TC_UGGp) belum berhasil  pada sidang tahunan di Geopark di Jepang, karena belum matang kelengkapannya  dan diberi waktu 2 tahun untuk mengusulkan kembali dengan harus melaksanakan 5 Rekomendasi untuk GNKT.

Kinerja Badan Pengelola Geopark Nasional Kaldera Toba (BP GNKT) Pasca Kegalan tahun 2015.

Bertolak dari kegagalan diatas maka dibentuklah kelembagan oleh Gubernur Sumatera utra dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara dan diikuti : 34 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Provinsi Sumatera Utara dan untuk melaksanakan dibentuklah kepengerusan dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor :188.44/5/KPTS/2016 tanggal 7 Januari 2016 menujuk Ir. Alimin Ginting seorang profeional dibidang panas bumi. Namun sudah berjalan satu tahun lebih juga kurang menunjukkan kinerja yang diharapkan oleh Gubernur Sumatera Utara untuk melaksanakan lima rekomendasi Unesco, maka pertama Menteri Pariwisata membentuk Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba yang dipercayakan kepada Waluyo sebagai pensiunan pejabat tapi bentukan Jakarta inipun tak berbuat apa-apa, karena belum pernah turun kelapangan.

Selanjutnya Gubernur dalam menyikapi perkembangan Geopark Kaldera Toba yang kurang bekerja optimal membentuk Tim Percapatan Geopark Kaldera Toba yang diketuai oleh Wakil Gubernur Jenderal N.Marpaung. Dari antara 7 kabupaten di Kawasan Danau Toba, Kebijakan Pembangunan Pariwisata berbasis Geopark pertama  disambut dengan baik oleh Kabupaten Samosir ditandai dengan menerbitkan Keputusan Bupati Samosir 38 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Badan Pengelola Geoarea Samosir Geopark Kaldera Toba pada pemerintahan  Drs. Rapidin Simbolon Bupati Samosir dilanjutkan karena beliau sangat paham apa hakekat pembangunan berbasis Geopark dengan penuh meneruskan dan mendukung pelaksanaan 5 Rekomendasi Unesco dengan mengeluarkan Keputusan Bupati Samosir Nomor : 271 Tahun 2016 dan menunjuk Drs. Wilmar Simanjorang, M.Si sebagai Manajer Geoarea Samosir GKT yang mempunyai 5 geosite.

Kemudian untuk lebih bekerja cepat dan berhasil guna oleh Gubernur  Sumatera Utara dibentuk lagi kelembagaan BP GKT dengan Peraturan Gubernur Nomor: 88 Tahun 2017 dan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/778/KPTS.2017 tanggal 28 Desember 2017 diangkat Dr. Ir. Hidayati juga seorang birokrat sebagai General Manager (GM) dan melakukan 5 Recomendasi Unesco, dan Drs. Wilmar E. Simandjorang diangkat sebagai Komisi Edukasi dan sekaligus merangkap Manajer Pusat Informasi Geopark Sigulatti Kabupaten Samosir.

Bekerja keras dalam meneruskan infrastruktur yang telah berhasil dirintis oleh Ibu Wakil Gubernur Sumatera Utara, maka Dr. Ir. Hidayati sebagai GM BP GKT pada tahun 2018 berhasil dibuatkan Dosir Geopark dan dikirimkan ke UNESCO di Paris melalui KNIU Jakarta agar GEOPARK Kaldera Toba untuk dapat meraih TC UGGp namun pada sidang Unesco di Italy keberadaan Geopark Kaldera Toba masih tetap ditolak tetapi dengan bahasa diplomasi disebut di GKT ditunda dengan memberi 9 Rekomendasi yang harus dilengkapi oleh Pemerintah RI.

Pengalaman Geopark Toba mendapatkan dua kali penolakan mendapatkan sitatus Unesco Global Geopark membuat Menteri Pariwisata Arief Jahya sangat prihatin dan langsung berinisiatif untuk bekerja keras bagaimana agar Toba meraih pengakuan Unesco. Langkah pertama yang dilakukan pergi langsung ke kantor pusat Unesco di Paris untuk berkonsultasi mengetahui apa saja yang harus dipenuhi dan dilakukan agar Toba lolos sertifikasi oleh tim asesor Unesco.

Selanjutnya Menteri Pariwisata Arief Yahya memimpin langsung dan menunjuk staf khususnya mengkoordinasikan seluruh kegiatan dengan pihak terkait untuk melengkapi 9 persyarataan yang dibutuhkan dan mendukung semua biaya yang dibutuhkan. Dengan bekerja keras maka hasil perbaikan oleh Tim dikirimkan ke Unesco melalui KNIU di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akhirnya pada 10 Juli 2020 diterima menjadi TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK  (TC UGGp) walaupun masih tetap dengan memberikan 6 Rekomendasi Unesco yang harus dikerjakan selama tahun 2020 samapai dengan tahun 2024.

Kinerja Setelah Menyandang TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK

Dalam rangka menyesuaikan kepada status TC UGGp, maka Gubernur Sumatera Utara membentuk kelembagaan baru dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara dan Tahun 2020 tentang Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Provinsi Sumatera Utara dan untuk melaksanakan diterbitkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Tentang Pengangkatan Personil TC UGGP dua kali berturut turut yakni Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.188.44/630/KPTS. Tahun 2020 tanggal 14 Desember 2020 dan diganti dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara No.188.44/630/KPTS Tahun 2021 tanggal 20 Oktober 2021 oleh karena penempatan beberapa orang yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya yang diketuai oleh Ir. Mangindar Simbolon, MM, juga seorang birokrat.

Setelah penetapan personil dan dikukuhkan pada pertenuan 21 Januari di Rumah Dinas Gubernur pada kesempata itu Gubernur mengarahkan pada pertemuan lengkap personil dan dihadiri OPD Provsu terkait Geopark pada 21 Januari kepada Ketua Harian agar dipenuhi kebutuhan dasar masyarakat di dalam Geosite dan sekitarnya dan membuatkan Rencana Kerja BP TC UGGp untuk priode 3 bulan, 6 bulan, satu tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun sehingga pada waktu direvalidasi Unesco tahap pertama tahun 2023 dan kemudian pada tahun 2024 sudah siap untuk memperoleh green Card dari Unesco. Akan tetapi sangat disayangkan hingga BP TC UGGp menjelang revalidasi akhir Agustus 2023 belum berhasil membuat Rencana Kerja BP TC UGGp dan juga belum punya Master Plan secara formal sebagai dasar bekerja setiap orang maupun instansi terkait, dan juga tidak punya anggaran pendukung untuk operasional sebagai lazimnya lembaga bentukan Pemerintah.

Dalam priode terakhir baru berjalan bebarapa bulan, namun 3 bidang dari 4 bidang  kurang dapat berfugsi yakni Bidang Konservasi dan Bidang Pemberdayaan dan UKM, serta Bidang Promosi dipercayakan kepada Kepala Dinas Infokom Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara ex officio ketiganya bidang tersebut kurang aktif  melakukan kegiatan dalam melaksanakan 6 Rekomendasi Unesco tersebut. Sehingga setelah BP TC UGGp tiga bidang tidak jalan melaksanakan tupoksinya maka Gubernur melakukan pergantian pejabat dan staf yaitu dua dari Bidang diganti pejabatnya namun dari yang diganti tersebut satu tetap kurang berfungsi optimal dan satu lagi sama sekali tidak berbuat apa-apa atau dengan pergantian pejabat dan personil tahap pertama maka dua bidang yang berfungsi sedangkan dua lagi masih tetap kurang bekerja dengan optimal.

Kepemimpinan TOBA CALDERA UNESCO GLOBAL GEOPARK 2025-2029

Setelah tahun 2023 diberikan kartu kuning ke Toba Caldera Unesco Global Geopark maka 24 Februari 2024 dibentuk Lembaga baru dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 5 tahun 2024 tentang pengelolaan toba caldera unesco global geopark, tanggal 22 Februari 2024. Walaupun sudah semenjak bulan September 2023 Ketua Harian BP TC UGGp tidak aktif lagi bekerja, namun Gubernur tidak menunjuk Pelaksana Tugas Ketua Harian, sehingga kosong jabatan tersebut hampir 1,5 tahun.

Baru atas Pengumuman Nomor: 500.13/470/2025 yang dikeluarkan pada 17 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Seleksi, ditetapkan bahwa Azizul Kholis terpilih sebagai General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark dengan latar belakang akademisi, kemudian dikukuhkan pada tanggal 4 Februari 2025.

Kesimpulan Kepemimpinan Geopark Toba Periode 2012-2024

Penjelasan diatas terdapat 6 pemimpin yang punya latar belakang dan jejak rekam yang berbeda, Piminan pada waktu Inspiring Geopark adalah seorang birokrat sejati, dan sesudah menjadi BP GKT dipimpin oleh profesional dibidang bisnis sumber daya pertambangan, kemudian Ketua Tim Percepatan GKT birokrat dan berlatar belakang militer.

Kemudian untuk meneruskan gaya militer dengan kelembagaan bentuk GM dinahadoi juga birokrat, dan setelah berobah menjadi BP TC UGGp juga dinahodai oleh birokrat. Dapat ditarik kesimpulan sementara yang dipimpin dengan gaya birokrat kelihatannya kurang berhasil, dan yang dipimpin dengan gaya militer dapat berhasil menyiapkan infra struktur yang menjadi bahan melaksanakan 9 Rekomendasi dan bahan membuat dokumen dosir untuk disampaikan kepada Unesco 2019.

Timbul pertanyaan Gaya yang dibutuhkan untuk memimpin BP TC UGGp yang seperti apa?  Jawaban sementara dari hasil analisis kinerja gaya kepemimpinan Geopark Toba adalah kombinasi dari birokrat, edukatif, militer, profesional plus (+) sebagai aktivis pergerakan dapat dan mampu berkoordinasi vertical, horizontal, dan diagonal baik kepada pemerintah pusat maupun  pemerintah daerah serta mampu menggerakkan komunitas, dunia usaha dan masyarakat lokal dengan militan serta memimpin dengan hati yang takut akan Tuhan dan orientasi kepada masyarakat. @

***

Penulis adalah Penggiat Lingkungan dan Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia (PS_GI)

 

Scroll to Top