Rupiah Berpeluang Menguat Usai Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini, Rabu (14/5/2025). Sentimen positif datang dari meredanya ketegangan perang dagang antara AS dan Tiongkok, meski tantangan dari sisi domestik masih membayangi.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa kesepakatan penangguhan tarif impor selama 90 hari yang dicapai oleh AS dan Tiongkok memberi angin segar bagi pasar keuangan global. Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa negosiasi dagang AS dengan negara lain juga akan menghasilkan kemajuan serupa.

“Kabar positif dari perundingan tarif antara AS dan Tiongkok masih memberikan sentimen baik bagi pasar. Pelaku pasar juga berharap pembicaraan serupa dengan negara lain akan membuahkan hasil,” ujar Ariston.

Meski demikian, Ariston menilai bahwa beban bagi perekonomian Indonesia masih ada, mengingat tarif impor dari AS untuk produk Indonesia masih tergolong tinggi. Ia menambahkan bahwa negosiasi antara Indonesia dan AS terkait tarif ini belum mencapai kesepakatan.

Di sisi lain, rilis data inflasi konsumen AS untuk bulan April 2025 turut memengaruhi pergerakan dolar AS. Data tersebut menunjukkan inflasi tahunan sebesar 2,3 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,4 persen dan di bawah proyeksi pasar.

Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS juga mencatat bahwa inflasi bulanan di April meningkat 0,2 persen, setelah pada Maret mengalami penurunan 0,1 persen. Namun secara keseluruhan, laju inflasi yang masih terkendali ini diperkirakan tidak akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.

“Dengan kondisi tersebut, rupiah berpeluang menguat menuju kisaran Rp16.450 per dolar AS. Namun, potensi pelemahan masih ada hingga ke level Rp16.550 per dolar AS,” tutup Ariston.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top