Tahun 2026, Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 6,3 Persen

Arus kendaraan di kota Jakarta, Indonesia menandakan geliat ekonomi berlangsung. (Foto: Fadmin Malau)
Arus kendaraan di kota Jakarta, Indonesia menandakan geliat ekonomi berlangsung. (Foto: Fadmin Malau)

Jakarta | EGINDO.com – Tahun 2026, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,3 persen. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mulai menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada pada kisaran 5,8%-6,3%. Hal itu dikatakan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2025, pada Senin (5/5/2025) kemarin.

Kata Rachmat, pertumbuhan tinggi berkelanjutan salah satunya diukur dengan pertumbuhan ekonomi dengan target sebesar 6,3% pada 2026, mengingat adanya berbagai ketidakpastian global. Diakuinya terdapat risiko penurunan kebawah sehingga pertumbuhan ekonomi setidaknya diharapkan bisa mencapai 5,8%. Kemudian kemiskinan ekstrem diharapkan bisa 0%, tingkat kemiskinan 6,5-7,5%, tingkat pengangguran terbuka 4,44-4,96% dan rasio gini 0,377-0,380. Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), diharapkan indeks modal manusia terus meningkat di level 0,57.

Rachmat mengatakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar RKP 2026 ditekankan pada prioritas program yang konkret, terukur dan berdampak. Dalam hal ini prioritas pembangunan nasional pada 2026 terbagi menjadi dua klaster utama yaitu kedaulatan pangan dan energi, serta ekonomi yang produktif dan inklusif. Kedaulatan pangan dan energi terdiri dari sektor pangan, energi, air dan pengelolaan sampah.

Sementara itu, ekonomi yang produktif dan inklusif terdiri dari pendidikan dan kesehatan, deregulasi dan kepastian hukum, pertahanan semesta, percepatan pertumbuhan ekonomi, adopsi teknologi dan inovasi, percepatan pengentasan kemiskinan, serta fiskal adaptif dan stabilitas makroekonomi.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top