San Francisco | EGINDO.co – Visa bermitra dengan perusahaan teknologi besar, termasuk Microsoft dan OpenAI, untuk meluncurkan platform baru yang memungkinkan pengguna mendelegasikan tugas belanja online mereka kepada agen AI.
Sementara pengguna akan menetapkan batas pengeluaran, agen AI akan melakukan sisanya — mencari produk, memesan liburan, atau memesan bahan makanan, kata pemroses pembayaran pada hari Rabu.
Mengapa Ini Penting
Perusahaan perdagangan digital sering kali mencoba mempersingkat waktu antara konsumen memilih produk dan melakukan pembayaran untuk mencegah mereka membatalkan pembelian di tengah jalan.
Waktu checkout yang lebih singkat menjadi lebih penting sejak pandemi COVID-19, ketika banyak pengguna beralih ke belanja online.
Laporan tahun 2020 oleh Experian menemukan bahwa satu dari tiga pelanggan hanya bersedia menunggu 30 detik atau kurang sebelum membatalkan transaksi online.
Platform baru Visa, Visa Intelligent Commerce, dapat membantu mengurangi hambatan dengan membiarkan AI menangani tugas-tugas rutin sementara pelanggan hanya membuat keputusan akhir. Pengalaman berbelanja yang lebih lancar dapat mendorong lebih banyak pengeluaran.
Konteks
Agen AI adalah sistem yang dapat bertindak secara mandiri untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Tidak seperti chatbot, agen tidak memerlukan masukan manusia yang konstan.
Agen AI diharapkan menjadi bagian yang lebih besar dari rencana AI bisnis di masa depan. Sebuah analisis oleh Boston Consulting Group memproyeksikan pasar dapat tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata 45 persen dari tahun 2024 hingga 2030.
Selain Microsoft dan OpenAI, Visa juga berkolaborasi dengan Anthropic, IBM, Mistral AI, Perplexity, Samsung, dan Stripe.
Sumber : CNA/SL