DeepSeek AI Mengguncang Dominasi Teknologi AS

Deep Seek AI buatan China mendominasi
Deep Seek AI buatan China mendominasi

Jakarta | EGINDO.co  Perusahaan teknologi asal Tiongkok, DeepSeek AI, kini menjadi sorotan dunia setelah berhasil mengguncang dominasi Amerika Serikat dalam bidang kecerdasan buatan (AI). Menurut laporan terbaru dari The Hoover Institution yang ditulis oleh Amy Zegart dan Emerson Johnston, DeepSeek AI tak hanya mencetak terobosan teknologi, tetapi juga menunjukkan kekuatan strategi pengembangan talenta domestik.

DeepSeek Unggul Lewat LLM R1 dan V3

Pada awal 2025, DeepSeek merilis dua model bahasa besar (LLM), R1 dan V3, yang langsung mengungguli standar global. Model V3, yang diklaim hanya dilatih dengan biaya USD 6 juta, mencetak rekor performa teknis yang mengejutkan. Dampaknya sangat besar—saham NVIDIA sempat anjlok 17% dalam sehari, menghapus nilai pasar sebesar USD 600 miliar, kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan.

Talenta AI: Dibangun di Dalam Negeri

Salah satu temuan paling mengejutkan dari laporan tersebut adalah bahwa mayoritas peneliti utama DeepSeek AI dididik sepenuhnya di Tiongkok. Lebih dari separuh dari mereka bahkan tidak pernah menempuh studi atau bekerja di luar negeri. Fakta ini menunjukkan Tiongkok kini mampu mengembangkan talenta AI kelas dunia tanpa ketergantungan pada barat.

Selain itu, sekitar seperempat peneliti DeepSeek diketahui pernah bekerja atau belajar di AS sebelum kembali ke Tiongkok. Fenomena ini menciptakan transfer pengetahuan satu arah yang memperkuat ekosistem teknologi Tiongkok.

Bukan Tim “Hijau”: Data Kutipan Ungkap Fakta

Berbeda dengan anggapan bahwa DeepSeek hanya mempekerjakan peneliti muda dan kurang berpengalaman, data bibliometrik membuktikan sebaliknya. Rata-rata peneliti memiliki 61 publikasi dan lebih dari 1.000 kutipan, dengan h-index 10,8. Tim inti bahkan mencatat rata-rata 1.554 kutipan per peneliti.

Sebagai perbandingan, meski tim OpenAI o1 mencatat rata-rata kutipan lebih tinggi (4.403), nilai mediannya jauh lebih rendah (338), menandakan bahwa kontribusi di DeepSeek lebih merata di antara anggota tim.

Peran Strategis Institusi Riset Tiongkok

Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS) disebut sebagai kekuatan strategis di balik keberhasilan DeepSeek. Dari 211 peneliti yang dianalisis, 53 di antaranya terafiliasi langsung atau tidak langsung dengan CAS. Universitas top seperti Tsinghua, Peking, dan Sun Yat-sen juga berperan besar dalam membentuk ekosistem inovasi AI di negara tersebut.

Ancaman bagi Dominasi AS

Laporan ini memperingatkan bahwa dominasi teknologi AS tidak dapat dianggap permanen. Untuk mempertahankan kepemimpinan global, AS harus segera memperkuat strategi dalam menarik dan mempertahankan talenta, serta meningkatkan investasi dalam pendidikan STEM sejak tingkat dasar.

DeepSeek AI menjadi bukti bahwa Tiongkok kini bukan sekadar penantang, tetapi kekuatan nyata dalam teknologi global. Kombinasi talenta domestik, jaringan riset kuat, dan strategi pengembangan terencana menjadikan Tiongkok sebagai pesaing utama AS dalam perlombaan AI masa depan.

Sumber: “A Deep Peek into DeepSeek AI’s Talent and Implications for US Innovation” oleh Amy Zegart dan Emerson Johnston, The Hoover Institution TPA White Paper Series, 21 April 2025.

AW.

Bagikan :
Scroll to Top