APP Menghidupkan Lahan Gambut, Peran Pembibitan dalam Penyerapan Karbon

Peran Pembibitan
Peran Pembibitan

Jakarta | EGINDO.com – Asia Pulp and Paper (APP) Group memulai proyek lingkungan yang signifikan bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Tujuannya adalah untuk melakukan penelitian mikoriza di Perawang, Riau dengan fokus pada peningkatan pemulihan hutan, peningkatan kesehatan tanah, dan promosi pengelolaan lahan berkelanjutan.

Penelitian bertujuan untuk mengembangkan hutan tanaman di ekosistem gambut berkelanjutan di wilayah operasional APP. Proyek ini menekankan penggunaan jamur mikoriza arbuskular (AMF) dan jamur ektomikoriza untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan pohon yang ditanam di lahan gambut yang terdegradasi. Spesies pohon yang menjadi target meliputi Gelam, Lophostemon, Geronggang, Shorea balangeran, Eucalyptus pellita, dan Acacia crassicarpa.

Selama dua tahun berikutnya, tim menghadapi berbagai tantangan karena komposisi tanah yang unik dan sifat retensi air ekosistem gambut. Meskipun mengalami kesulitan ini, para ilmuwan dan peneliti yang berdedikasi terus melanjutkan pekerjaan mereka, didorong oleh komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan. Pada tahun 2024, penelitian ini telah mencapai tonggak penting. Hasil uji coba tersebut menjanjikan dan menandai titik balik dalam proyek tersebut. Penerapan teknologi mikoriza menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam pertumbuhan dan kesehatan spesies pohon yang menjadi sasaran.

Lahan Gambut

Pengujian AMF menunjukkan peningkatan pertumbuhan pada bibit Gelam, Lophostemon, dan Geronggang. Jamur-jamur ini membentuk hubungan simbiosis dengan akar pohon, meningkatkan penyerapan nutrisi dan mendorong pertumbuhan yang kuat. Aplikasi jamur ektomikoriza pada bibit Shorea balangeran dan Eucalyptus pellita menunjukkan peningkatan biomassa dan penggunaan pupuk yang efisien. Hal ini membuka peluang baru untuk mengoptimalkan nutrisi di tanah gambut, yang biasanya sulit dikelola.

Selain itu, uji coba teknik kultur aero hidro dilakukan menggunakan spesies ramin. Meskipun hasilnya kurang signifikan karena area tersebut tidak cukup basah, tim tetap optimis tentang potensi teknik ini di wilayah lain yang sesuai. Kegiatan uji coba penanaman spesies alami di area APP Group menghasilkan penghematan karbon sebesar 12,61 tC (46,25 tCO2e) pada fase pembibitan dan plot penanaman berusia dua tahun.

Peran pembibitan dalam penyerapan karbon terbukti sangat penting bagi keberhasilan proyek reboisasi, yang memastikan tingkat kelangsungan hidup bibit yang tinggi. Penyemaian menjadi dasar penyerapan karbon jangka panjang, yang pada akhirnya memainkan peran penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Proyek ini tidak hanya memulihkan lahan gambut yang terdegradasi tetapi juga membuka jalan bagi lingkungan tempat hutan dapat tumbuh subur, emisi karbon dapat dikurangi, dan keseimbangan alam yang rapuh dapat dipertahankan.@

Rel/fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top