IHSG Masih Terpuruk di Level 5.967

Suasana Main Hal Bursa Efek Indonesia saat berlangsung event pasar modal
Suasana Main Hal Bursa Efek Indonesia saat berlangsung event pasar modal

Jakarta|EGINDO.co Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berada di zona negatif. IHSG ditutup melemah 0,47 persen atau turun 28 poin ke posisi 5.967.

Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 18,35 miliar lembar dengan frekuensi satu juta kali transaksi. Nilai total transaksi tercatat sebesar Rp12,07 triliun, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp10.179 triliun.

Sebanyak 329 saham mengalami penurunan harga, 316 saham tidak mengalami perubahan, dan 313 saham mengalami kenaikan. Sektor yang memberikan tekanan paling besar terhadap IHSG hari ini adalah sektor bahan baku, energi, serta barang konsumsi siklikal.

Menurut tim analis Phillip Sekuritas Indonesia, terjadi arus keluar dana asing (capital outflow) sebesar Rp1,04 triliun. Saham-saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing antara lain BBRI, BMRI, BBNI, MDKA, dan MAPI.

Lebih lanjut, tim Phillip Sekuritas menjelaskan bahwa indeks saham di kawasan Asia juga mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini. Hal ini dipengaruhi oleh sikap pasar yang negatif terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mulai berlaku hari ini.

“Kenaikan tarif impor terhadap produk asal Tiongkok menjadi 104 persen semakin memperburuk tensi perang dagang global dan mendorong aksi jual yang meluas di pasar keuangan dunia,” jelas tim analis Phillip Sekuritas.

Kebijakan tersebut tidak hanya mengganggu stabilitas perdagangan internasional, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran terhadap potensi terjadinya resesi global serta menghapus nilai pasar triliunan dolar dari korporasi besar.

Bahkan, surat utang pemerintah yang selama ini dianggap sebagai aset paling aman pun turut terkena dampak gejolak pasar akibat aksi jual paksa oleh investor.

Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat bergerak cepat dengan menjajaki pembicaraan dagang bersama sejumlah negara yang menjadi sasaran kebijakan tarif tersebut. AS telah menjadwalkan pertemuan dengan Korea Selatan, Jepang, dan Italia, sebagaimana disampaikan oleh tim Phillip Sekuritas.

Sumber: rti.co.id/Sn

Scroll to Top