Jakarta | EGINDO.com – Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan sampai dengan akhir liburan Idul Fitri atau Lebaran hari ini diperkirakan rata-rata hanya sekitar 10 persen saja. Rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri serta liburan Idul Fitri sampai dengan saat ini adalah tetap meningkat dibandingkan dengan tahun 2024 lalu meskipun tidak signifikan.
“Pertumbuhan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan sampai dengan akhir liburan Idul Fitri hari ini diperkirakan rata-rata hanya sekitar 10% saja,” kata Alphonzus Widjaja menjawab pertanyaan EGINDO.com via seluler pada Minggu (6/4/2025) kemarin.
Demikian juga katanya dengan penjualan ritel pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diprediksi akan tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun 2024 lalu namun tingkat pertumbuhannya juga tidak akan signifikan, diperkirakan hanya single digit saja.
“Ditengah kondisi masih melemahnya daya beli masyarakat khususnya kelas menengah bawah, masyarakat masih tetap berkunjung ke Pusat Perbelanjaan dan berbelanja namun terjadi perubahan pola ataupun tren belanjanya. Masyarakat kelas menengah bawah cenderung membeli barang ataupun produk yang harga satuannya (unit price) rendah atau kecil,” kata Alphonzus Widjaja menjelaskan.
Menurutnya, tren atau pola belanja di Indonesia setelah Idul Fitri adalah memasuki low season yang kemudian akan mulai sedikit meningkat pada liburan sekolah dan akan meningkat kembali cukup signifikan pada menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Low season tahun ini perlu diwaspadai karena akan menjadi low season yang panjang sehubungan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini datang lebih awal,” katanya menegaskan.
Alphonzus Widjaja menambahkan industri usaha ritel pada tahun ini akan mengalami tekanan akibat periode low season yang panjang ditengah kondisi daya beli masyarakat khususnya kelas menengah bawah yang masih belum pulih normal.@
Fd/timEGINDO.com