Beijing | EGINDO.co – BYD pada hari Senin (17 Mar) meluncurkan platform baru untuk kendaraan listrik (EV) yang katanya dapat mengisi daya EV secepat pengisian bensin dan mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa mereka akan membangun jaringan pengisian daya di seluruh Tiongkok.
Apa yang disebut “super e-platform” akan mampu mencapai kecepatan pengisian daya puncak 1.000 kilowatt (kW), yang memungkinkan mobil yang menggunakannya untuk menempuh jarak 400 km dengan pengisian daya 5 menit, kata pendiri Wang Chuanfu pada sebuah acara yang disiarkan langsung dari kantor pusat perusahaan di Shenzhen.
Kecepatan pengisian daya 1.000 kW akan dua kali lebih cepat dari supercharger Tesla, yang versi terbarunya menawarkan kecepatan pengisian daya hingga 500 kW. Teknologi pengisian daya cepat telah menjadi kunci untuk meningkatkan adopsi EV karena dianggap membantu mengatasi kekhawatiran pengemudi EV tentang kemampuan mengisi daya mobil mereka dengan cepat.
“Untuk sepenuhnya mengatasi kecemasan pengguna kami dalam pengisian daya, kami telah mengejar tujuan untuk membuat waktu pengisian daya kendaraan listrik sesingkat waktu pengisian bahan bakar kendaraan berbahan bakar bensin,” kata Wang.
“Ini adalah pertama kalinya dalam industri ini unit megawatt (pengisian daya) dicapai pada daya pengisian daya,” tambahnya.
Arsitektur pengisian daya baru ini awalnya akan tersedia dalam dua kendaraan listrik baru: sedan Han L dan SUV Tang L dengan harga mulai dari 270.000 yuan (US$37.330) dan BYD mengatakan akan membangun lebih dari 4.000 tumpukan atau unit pengisian daya ultra-cepat di seluruh Tiongkok agar sesuai dengan platform baru tersebut.
Perusahaan tersebut tidak menyebutkan kerangka waktu atau berapa banyak yang akan diinvestasikan untuk membangun fasilitas tersebut. Hingga saat ini, pemilik BYD sebagian besar mengandalkan fasilitas pengisian daya produsen mobil lain atau tiang pengisian daya umum yang dijalankan oleh operator pihak ketiga untuk mengisi daya kendaraan mereka.
Tesla telah menawarkan supercharger-nya di Tiongkok sejak 2014 dan rekan-rekan BYD yang lebih kecil di Tiongkok seperti Nio, Li Auto, Xpeng, dan Zeekr juga telah berinvestasi secara ekstensif dan membangun fasilitas pengisian daya selama bertahun-tahun.
BYD sebagian besar mengandalkan plug-in hybrid untuk penjualannya, yang mencapai 4,2 juta unit tahun lalu. Perusahaan menargetkan penjualan 5 juta hingga 6 juta unit tahun ini.
Sumber : CNA/SL