Singapura | EGINDO.co – Layanan DBS, termasuk mobile banking, ATM, dan NETS, telah dipulihkan setelah gangguan semalam pada hari Sabtu (8 Mar).
Menurut situs pelacakan gangguan, Downdetector.com, keluhan meningkat setelah tengah malam dan berlanjut hingga setelah pukul 9 pagi.
DBS mengakui adanya masalah dalam mengakses layanan digital dalam sebuah posting Facebook sekitar pukul 2.30 pagi, dengan menambahkan bahwa nasabah dapat terus melakukan pembayaran menggunakan kartu DBS atau POSB atau melakukan transaksi melalui ATM.
Bank tersebut mengatakan dalam sebuah pembaruan bahwa layanan perbankan, termasuk ATM dan NETS, tidak akan tersedia hingga pukul 5 pagi.
“Kami mohon kesabaran Anda sementara kami secara aktif berupaya menyelesaikan masalah ini. Namun, nasabah dapat terus melakukan pembayaran melalui kartu debit dan kredit DBS/POSB,” kata DBS sekitar pukul 3.50 pagi.
Kemudian ditambahkan bahwa layanan, termasuk mobile dan online banking, dompet digital PayLah!, DBS mTrading, dan ATM, kembali normal pada pukul 5.48 pagi.
“Kami menghargai kesabaran nasabah kami dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” kata bank tersebut di Facebook.
Namun, nasabah terus mengalami gangguan.
“Sudah jam berapa? Masih belum bisa diakses,” kata Nick Lim di halaman Facebook DBS sekitar pukul 9.30 pagi. Pengguna lain mengunggah tangkapan layar sekitar pukul 8.20 pagi yang menunjukkan bahwa situs web bank “tidak tersedia”.
Menanggapi pertanyaan CNA tentang durasi dan penyebab gangguan, juru bicara DBS mengatakan: “Semua layanan kembali normal pada pukul 5.48 pagi tanggal 8 Maret 2025.”
Ditambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut.
“Sistem pemantauan kami mendeteksi bahwa nasabah kami mengalami kesulitan mengakses layanan perbankan kami, termasuk ATM dan NETS. Tim kami segera bekerja untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan prioritas utama,” kata juru bicara tersebut.
DBS, pemberi pinjaman terbesar di Singapura, dilanda serangkaian gangguan pada layanan perbankan digitalnya pada tahun 2023, yang mendorong Otoritas Moneter Singapura (MAS) untuk melarang bank tersebut melakukan akuisisi usaha bisnis baru selama enam bulan.
Bank tersebut juga diharuskan untuk menghentikan sementara perubahan TI yang tidak penting selama enam bulan dan tidak diperbolehkan untuk mengurangi ukuran jaringan cabang dan ATM di Singapura.
DBS mengatakan pada bulan November 2023 bahwa mereka telah menyisihkan anggaran khusus sebesar S$80 juta untuk meningkatkan ketahanan teknologi dan sistemnya.
Manajemen senior bank, termasuk CEO Piyush Gupta, juga melakukan pemotongan gaji variabel mereka untuk bertanggung jawab atas serangkaian gangguan layanan pada tahun 2023.
Sumber : CNA/SL