Minim Sentimen Positif, IHSG Masih Berpotensi Melemah

Suasana Main Hall Bursa Edek Indonesia. Pengunjung bisa memantau langsung pergerakan indeks harga saham dari papan elektronik.
Suasana Main Hall Bursa Edek Indonesia. Pengunjung bisa memantau langsung pergerakan indeks harga saham dari papan elektronik.

Jakarta|EGINDO.co Tim Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyampaikan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan mengalami koreksi. Hal ini terjadi meskipun pada akhir pekan lalu, IHSG mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,3 persen ke level 6.803.

Menurut Tim Mirae, penguatan IHSG pada perdagangan Jumat lebih disebabkan oleh kenaikan harga saham-saham spekulatif, seperti saham DCII, BREN, dan TPIA.

“Di sisi lain, arus modal asing dari pasar saham Indonesia masih menunjukkan tren keluar yang cukup besar. Dalam tiga hari berturut-turut, tercatat aliran keluar modal asing mencapai Rp2,6 triliun,” ujar Tim Mirae pada Senin (24/2/2025).

Selain itu, saham-saham berkapitalisasi besar, khususnya di sektor perbankan, mengalami pelemahan. Beberapa saham bank BUMN yang mengalami penurunan, antara lain BMRI yang turun 1,5 persen, BBNI turun 3,6 persen, dan BBRI melemah 0,5 persen.

Baca Juga :  IHSG Akhir Pekan Diperkirakan Menguat, Naiknya Bursa Global

“Minimnya sentimen positif serta berlanjutnya aksi jual oleh investor asing membuat IHSG masih rentan terkoreksi,” tambahnya.

Tim Mirae juga menyoroti peresmian pembentukan BPI Danantara yang dianggap sebagai langkah awal konsolidasi BUMN. Namun, sentimen negatif terhadap saham-saham bank BUMN masih berlanjut, terlihat dari aksi jual yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir.

“Kami memperkirakan volatilitas pasar masih tinggi dalam sepekan ke depan. Selain itu, perkembangan pasar global masih beragam, terutama di tengah penurunan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (US Treasury),” pungkas Tim Mirae.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top