Penyempitan Jalan Akibat Proyek Infrastruktur, Pentingnya Pemasangan Rambu dan Rekayasa Lalu Lintas

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.Ssos.MH.
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.Ssos.MH.

Jakarta|EGINDO.co  Pembangunan dan perbaikan fasilitas umum sering kali berdampak pada terganggunya fungsi jalan. Hal ini banyak ditemukan di Jakarta, seperti pada proyek pembangunan lintas rel terpadu (LRT) Velodrome–Manggarai, perbaikan utilitas seperti kabel listrik dan pipa air, serta proyek infrastruktur lainnya.

Mantan Kepala Subdirektorat Pembinaan Penegakan Hukum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, yang juga pemerhati transportasi dan hukum, Ajun Komisaris Besar Polisi (Purnawirawan) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., menekankan bahwa proyek-proyek tersebut mengurangi kapasitas jalan di lokasi pembangunan. Meskipun demikian, proyek infrastruktur tidak dapat ditunda karena berkaitan dengan pelayanan publik yang vital.

Untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap lalu lintas, analisis mengenai dampak lalu lintas (Amdal Lalin) harus menjadi acuan utama dalam pengaturan lalu lintas. Rekayasa lalu lintas dan pemasangan rambu-rambu peringatan sangat diperlukan guna mencegah kecelakaan.

Baca Juga :  Keamanan Taiwan Terhubung Langsung Ke Jepang

“Sering terjadi kecelakaan akibat kurangnya informasi kepada pengguna jalan. Tidak sedikit pengendara yang terperosok ke dalam lubang atau mengalami insiden fatal karena tidak mengetahui adanya proyek serta ketiadaan rambu peringatan,” ujar Budiyanto.

Menurutnya, instansi terkait seperti Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan memiliki tanggung jawab moral dan kedinasan dalam memastikan keselamatan pengguna jalan. Kelalaian dalam pemasangan rambu atau isyarat peringatan dapat berkonsekuensi hukum, sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Selain itu, rekayasa lalu lintas juga harus dilakukan untuk memastikan distribusi arus kendaraan tetap merata dan mencegah kemacetan parah. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap kondisi jalan yang sering dilalui agar dapat mengantisipasi gangguan lalu lintas.

Baca Juga :  KPK Usut Aliran Uang Korupsi Mantan Pejabat Bea Cukai

“Pengguna jalan sebaiknya memanfaatkan teknologi seperti peta digital atau radio lalu lintas guna memperoleh informasi terkini mengenai kondisi jalan. Kerja sama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting agar proyek pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal tanpa menghambat kelancaran lalu lintas,” pungkasnya. (Sadarudin)

Bagikan :
Scroll to Top