Medan | EGINDO.com – Siswa SMP babak belur dibanting dan dipukuli tetangga di Medan Sunggal. Edi (47) warga Jalan Sunggal, Gang Bakul, Medan Sunggal, Sumatra Utara, mengatakan anaknya yang duduk di kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dipukuli dan dibanting tetangga hingga babak belur dan berdarah-darah. Ironisnya, usai menganiaya korban, pelaku menantang keluarga korban untuk melapor ke Polrestabes Medan.
Menurut informasi, aksi brutal pelaku terjadi pada Jumat (27/12/2024) lalu. Saat itu korban bersama temannya memanggil anak pelaku untuk bermain-main. Pelaku yang merupakan orangtua temannya tiba-tiba emosi dan melempari korban dan teman-temannya dengan batu. Tidak itu saja. Pelaku juga langsung mengejar korban dan memukulinya di bagian kepala. Korban yang sempat melawan karena dipukuli, membuat pelaku semakin emosi dan membanting korban hingga kepalanya bocor.
Tidak terima, orangtua korban melaporkan kasus itu ke Satreskrim Polrestabes Medan. “Di tengah jalan, anak saya dipukul dan dibanting ke jalan hingga bocor kepala belakangnya. Mungkin kena batu. Sampai sekarang masih bengkak. Hingga saat ini tak berani keluar. Sudah dilapor dengan LP Nomor: STTLP/B/3690/XII/2024/SKPK/PolrestabesMedan/PoldaSumateraUtara tertanggal 27 Desember 2024,” ujar Edi kepada wartawan pada Senin (13/1/2025) lalu.
Edi menjelaskan, aksi penganiayaan pelaku itu merupakan kejadian yang kedua kali. Namun kali ini aksi pelaku sangat brutal. “Kejadian (penganiayaan) ini yang kedua kali. Kalau yang pertama ditamparnya. Yang kedua ini masalah anak-anak sama teman-temannya, seperti biasa memanggil anak pelaku ke rumahnya untuk main-main. Jadi karena dipanggil gak keluar, anak ini bubar ke rumah kosong, rumah tetangga bermain-main,” katanya menjelaskan.
Saat itulah, pelaku yang emosi langsung mengejar korban sambil membawa batu dan melempari korban bersama teman-temannya. “Orangtua temannya (pelaku) keluar ambil batu melempari mereka. Semua anak kecil lari, tinggal anak saya. Lalu pelaku menjerit-jerit mengatakan, ‘bukan kau yang menjerit-jerit di rumah saya’. Dia kan pendiam. Sedangkan yang jerit-jerit banyak kawan dia. Langsung dipukul di gudang itu,” tambahnya.
Akibatnya, pipi kanan dan kiri korban bengkak, bibir pecah, gusi bengkak. “Begitu dia dipukul gak tahan, dia lari keluar dipukul lagi kepala belakangnya. Asal orang tanya menangis dia, trauma, gak mau makan. Terus kalau kita tanya dia selalu mengeluh sakit di kupingnya dengung dan kepalanya sakit. Jadi saya harap Bapak Kapolrestabes Medan secepatnya tangkap pelaku supaya jangan ada lagi korban di komplek itu,” katanya mengharapkan.@
Bs/timEGINDO.com