Jakarta | EGINDO.com – Saham Indah Kiat Pulp & Paper pada pergerakan harga pulp ke produk hilir dimana PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), merupakan perusahaan kertas milik Grup Sinarmas, sedang beralih dari ketergantungan pada pergerakan harga pulp ke produk hilir.
Disebutkan dalam riset RHB Sekuritas bahwa peralihan itu dapat memberikan stabilitas harga serta pertumbuhan didorong oleh peningkatan volume. Sedangkan harga pulp diperkirakan membaik akibat penghentian produksi 5 juta ton kertas dan kemasan (p&p) oleh Shandong Chenming, yang akan membatasi pasokan global. Dalam lima tahun mendatang, sekitar 4,5 juta ton fasilitas pulp baru akan dibangun di China untuk mendukung integrasi pabrik p&p. Hal tersebut berpotensi menurunkan permintaan pasar pulp.
Kemudian dalam periode yang sama, menambah kapasitas pulp global diperkirakan bertambah sekitar 7,2 juta ton, yang dapat menyebabkan tekanan pada harga pulp. Rinciannya Cerrado Suzano 2,55 juta ton, Liansheng 1,3 juta ton, OKI APP atau Grup Sinarmas 3 juta ton, dan CMPC 350 ribu ton. Pengembangan integrasi pulp di China menghadapi tantangan daya saing karena ketergantungan besar pada impor kayu pulp yang harganya lebih tinggi, sehingga menekan margin.
RHB Sekuritas dalam risetnya menulis Shandong Chenming, dengan kapasitas Bleached Hardwood Kraft (BHK) sekitar 3 juta ton dan p&p 7 juta ton, menghentikan produksi 5 juta ton p&p akibat kerugian operasional sebesar US$ 29,6 juta pada 2023 dan US$ 8,6 juta selama Januari-September 2024. Selain itu, beban bunga yang tinggi sekitar US$ 230-240 juta per tahun menyebabkan kerugian bersih. Hal itu menunjukkan bahwa integrasi produksi pulp dan kertas di China tidak efisien dan menghasilkan profitabilitas rendah karena mesin harus terus beroperasi, meskipun permintaan melambat. Biaya produksi pulp di China mencapai US$ 362-424/ton dibandingkan US$ 225-270/ton di Indonesia.
Dijelaskan RHB Sekuritas bahwa per November 2024, pengiriman pulp BHK meningkat 3,3% mom dan 0,5% yoy, terutama karena permintaan di China menjelang Tahun Baru Imlek. Harga impor pulp BHK di China mencapai US$ 583/ton (-7,5% mom), dengan selisih harga ekspor p&p sebesar US$ 262/ton (20,6% mom). Lalu RHB Sekuritas memperkirakan bahwa harga pulp meningkat pada Januari 2025, yang juga didukung oleh penghentian produksi Shandong Chenming. Pada Desember 2024, harga pulp BHK mencapai US$ 545/ton, turun 1,1% mom atau anjlok 15,3% yoy. Perkirakan harga pulp BHK pada kuartal I-2025 mencapai US$ 560/ton. Harga ekspor FOB Indonesia diproyeksi sebesar US$ 520-540/ton.@
Bs/RHB/fd/timEGINDO.com