IHSG Melemah di Awal Pekan, Dipengaruhi Data Ekonomi Amerika Serikat

Suasana di Main Hall Bursa Efek Indonesia dimana terdapat papan elektronik berisi informasi pergerakan indeks harga saham
Suasana di Main Hall Bursa Efek Indonesia dimana terdapat papan elektronik berisi informasi pergerakan indeks harga saham

Jakarta|EGINDO.co Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan pekan ini di zona merah, melemah ke level 7.062 setelah sebelumnya ditutup pada 7.088 di akhir pekan lalu. Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif dalam kisaran 7.050 hingga 7.131, dengan batas bawah (support) berada di level 7.000.

Menurut Kepala Riset dan Ekonom Utama Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, perkembangan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) menjadi perhatian utama pasar. Data Non-Farm Payrolls (NFP) untuk Desember 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 256 ribu, jauh melampaui perkiraan konsensus yang hanya sebesar 165 ribu.

Hasil data ketenagakerjaan yang positif ini menurunkan peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan berlangsung pada 28-29 Januari 2025.

Baca Juga :  Pengusaha Kritik Rusia Agar Cabut Sanksi Adalah Pengkhianat

“Data NFP yang kuat bahkan membuka kemungkinan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sepanjang semester pertama tahun ini,” jelas Rully. Ia menambahkan bahwa pasar saat ini hanya memproyeksikan satu kali pemangkasan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin, sehingga turun menjadi 4,25 persen pada tahun 2025.

Kenaikan data ketenagakerjaan AS juga memengaruhi imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang kini mendekati level 5 persen. Selain itu, pergerakan nilai tukar rupiah juga diperkirakan akan turut terdampak oleh rilis data ini.

Rully menekankan bahwa persepsi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed dapat berubah sewaktu-waktu, tergantung pada data ketenagakerjaan yang dirilis di masa mendatang. Ia pun mengingatkan investor untuk tetap memantau perkembangan pasar global secara cermat.

Baca Juga :  Biden Jamu Australia,UK Rinci Pakta Kapal Selam Atasi China

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top