Dirut Serayu Group: Menanam Pohon dengan Tumpangsari Palawija Akan Sejahterakan Rakyat

Dirut PT. Serayu Makmur Kayuindo Hasan (tengah) saat diulosi oleh masyarakat Tapanuli
Dirut PT. Serayu Makmur Kayuindo Hasan (tengah) saat diulosi oleh masyarakat Tapanuli

Medan | EGINDO.com – Menanam Pohon dengan cara tumpangsari tanaman Palawija dan padi Gogo akan mensejahterakan rakyat. Untuk itu Hasan Tjoe Direktur Utama PT Serayu Group mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk pertanian dan penanaman pohon karena dengan menanam pohon dengan melakukan tumpangsari tanaman palawija tentunya rakyat akan sejahtera dan hebatnya bisa berkumpul dengan keluarga setiap saat.

Hasan Tjoe seorang pengusaha kayu yang juga Direktur Utama PT. Serayu Makmur Kayuindo menurutnya pihaknya sebagai pengusaha disektor industri disaat ingin menjalankan usahanya masih banyak menghadapi berbagai macam persoalan. Namun yang terpenting adalah ketahanan pangan dan perkayuan, perihal tersebut sudah disampaikannya dari tahun 2000 lalu karena timbul keprihatinan terhadap negara yang akan menghadapi krisis air dan pangan.

Baca Juga :  Google Diberi Izin Tunda Perintah Terkait Perubahan Besar Play Store

“Kondisi ketahanan pangan saat ini sangat memprihatinkan banyak sekali area di Indonesia yang terlantar dan tidak produktif oleh karena itu harus segera ditangai dengan benar sehingga akan mensejahterakan rakyat. Saya menyarankan kepada pemerintah daerah tentang pertanian dan penanaman pohon, karena berdasarkan informasi bahwa rakyat Indonesia masih kurang tersentuh dengan pembangunan pertanian,” kata Hasan.

Ditambahkannya kekurangan informasi dari pemerintah kepada rakyat akan menyebabkan negara dapat mengalami kerawanan pangan dan menimbulkan pengangguran. Untuk itu katanya program penanaman pohon  harus dilakukan dengan cara tumpang sari yaitu tanaman palawija bisa dari sayur-sayuran, cabe, Jagung, padi gogo untuk kesejahteraan rakyat.

Hasan mengkritisi pernyataan pengamat ekonomi disebut 67,5 persen sayur-sayuran Indonesia masih Import. Pernyataan itu katanya harusnya pemerintah daerah menyarankan kepada seluruh rakyatnya untuk melakukan penanaman pohon dengan metode tumpang sari agar kita tidak lagi menjadi importir karena kondisi sekarang sedang menghadapi industri Empat Kosong (4.0) atau Haifac dan jangan kalah bersaing.

Baca Juga :  Jemaah Calon Haji Bawa Rokok, Disita Di Bandara Jeddah

Menurutnya Indonesia bisa memenangkan persangan industri 4.0 karena sumber daya alam yang baik. “Alhamdulillah kita masih diberikan anugrahkan Tuhan itu, Iklim cuaca yang sangat bagus, tanah yang sangat subur dan area yang sangat luas seharusnya kita melakukan penanaman pohon dengan tumpang sari pangan,” katanya.

Kata Hasan seharusnnya negara Indonesia menjadi eksportir terbesar dari perkayuan dan pangan bukan pangan masih tetap impor, oleh sebab itu, program menanam pohon dan tumpangsari tanaman palawija dan padi Gogo harus lakukan di desa-desa. “Saya ketika dari Tapanuli Utara dan beberapa kabupaten maupun provinsi di Indonesia mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan juga tumpangsari tanaman palawija untuk ketahanan pangan. Tujuan saya menyampiakan kepada rakyat agar rakyat bisa lebih sejahtera dibidang ketahanan pangan,” katanya.

Baca Juga :  Perluasan Relaksasi Pajak Kendaraan: Penghapusan Biaya BBNKB

Hasan mengatakan pekerjaan pertanian dan menanam pohon itu adalah suatu ibadah yang paling nyata. Faktanya menanam pohon dapat meminimalkan terjadinya bencana longsor, bencana angin dan manfaat menanam pohon dapat menyerap carbon dan menahan pemanasan bumi karena menurut hasil riset yang dilakukannya dengan ketinggian pohon 10 meter berdiameter 15 cm  bisa menyimpan 40 liter air per24 jam maka itu jelas menjadi ibadah yang paling nyata.@

Fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top