Hanoi | EGINDO.co – Vietnam ingin memperluas kerja sama pertahanan internasionalnya untuk membangun kepercayaan dan mencegah perang, kata perdana menterinya pada hari Kamis (19 Desember), dan Amerika Serikat mengatakan pihaknya berharap industri pertahanannya dapat memainkan peran kunci.
Dalam sambutannya untuk membuka pameran senjata internasional kedua Vietnam, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengatakan pameran tersebut merupakan “pesan perdamaian, kerja sama, dan pembangunan”.
Pameran senjata, yang akan berlangsung hingga hari Minggu, diadakan di Bandara Gia Lam di Hanoi, dengan hampir 250 peserta pameran dari puluhan negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, Inggris, Iran, dan Israel.
Chinh mengatakan Vietnam akan mempertahankan kebijakan “empat tidak”-nya yaitu tidak berpartisipasi dalam aliansi militer, tidak berpihak pada satu negara untuk menentang negara lain, tidak mengizinkan pangkalan militer asing atau penggunaan wilayahnya untuk melawan negara lain, dan tidak menggunakan kekuatan atau ancaman dalam hubungan internasional.
Di sela-sela pameran, Duta Besar AS untuk Vietnam Marc Knapper mengatakan perusahaan pertahanan AS dapat bekerja sama dengan mitra Vietnam di berbagai bidang, termasuk produksi bersama dan transfer teknologi.
“Kami berupaya agar perusahaan pertahanan hebat kami bekerja sama dengan Vietnam dalam hal-hal yang berpotensi seperti produksi bersama dan transfer teknologi,” katanya dalam konferensi pers, bersama dengan pejabat senior pertahanan dan militer AS.
“Tujuan kami adalah memastikan bahwa Vietnam memiliki apa yang dibutuhkannya untuk mempertahankan kepentingannya di laut, udara, darat, dan dunia maya,” katanya.
Vietnam merupakan importir utama senjata, terutama dari Rusia, yang telah berinvestasi selama bertahun-tahun dalam kemampuan pertahanannya di wilayah yang tidak stabil, tempat Vietnam berselisih dengan Tiongkok mengenai batas wilayah di Laut Cina Selatan.
Pengarahan AS dilakukan di samping Lockheed Martin C-130 yang dipamerkan di pameran tersebut. Boeing dan Textron Aviation Defense juga hadir di pameran Hanoi.
Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Lockheed Martin sedang berunding dengan Vietnam untuk kemungkinan kesepakatan pada pesawat angkut militer.
Pada pengarahan tersebut, Jedidiah Royal, Wakil Asisten Utama Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, juga mengatakan kebijakan AS untuk kawasan tersebut tidak akan berubah ketika pemerintahan baru mengambil alih di Washington tahun depan.
Sumber : CNA/SL