Cegah Kemacetan di Pelabuhan Banten, Dibutuhkan Ruang Kendali

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH

Jakarta|EGINDO.co Budiyanto, pemerhati masalah transportasi dan hukum, menyoroti perlunya penanganan serius terhadap kemacetan yang sering terjadi di Pelabuhan Merak dan Ciwandan, Banten, terutama saat libur nasional. Menurutnya, penumpukan kendaraan dan penumpang di pelabuhan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor klasik, seperti kapasitas pelabuhan yang terbatas, minimnya jumlah kapal angkut, serta pengaruh cuaca buruk seperti gelombang tinggi dan angin kencang.

Ia menjelaskan, ketika ekosistem pelabuhan dan elemen pendukungnya tidak berfungsi secara maksimal, dampaknya adalah antrean panjang kendaraan yang meluber hingga ke akses jalan menuju pelabuhan. Meski penambahan kapal sering dijadikan solusi, tantangan lingkungan dan cuaca tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi kelancaran operasional pelabuhan.

Sebagai langkah antisipasi, Budiyanto mengusulkan pembentukan ruang kendali di sekitar pelabuhan. Ruang kendali ini akan berfungsi sebagai tempat sementara untuk menampung kendaraan dan penumpang saat pelabuhan sudah mencapai kapasitas maksimal. Dengan adanya ruang kendali, arus kendaraan dan penumpang yang menuju pelabuhan dapat diatur dengan lebih baik.

“Harus ada komunikasi yang efektif antara petugas pelabuhan dengan para pemangku kepentingan lainnya untuk menentukan kapan pelabuhan siap menerima kendaraan dan penumpang, serta kapan arus tersebut perlu dihentikan sementara guna mengatur keberangkatan menuju Sumatera,” ungkap Budiyanto.

Ia juga menekankan pentingnya pengendalian yang bersifat dinamis, mengingat kondisi di lapangan sering kali berubah secara cepat. Komunikasi dua arah menjadi hal krusial untuk mengelola jumlah kendaraan dan penumpang baik di dalam pelabuhan maupun di ruang kendali, sehingga semua proses dapat berjalan paralel dan terkoordinasi dengan baik.

Tanpa ruang kendali yang memadai, Budiyanto memperingatkan potensi terjadinya kemacetan total yang sulit diurai. Oleh karena itu, pembentukan ruang kendali yang terintegrasi dan koordinasi antarinstansi terkait sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional pelabuhan sekaligus mencegah stagnasi yang merugikan masyarakat. (Sadarudin)

 

Bagikan :
Scroll to Top