AS Tingkatkan Keamanan Setelah Peretasan Telekomunikasi Salt Typhoon oleh China

Peretasan di dunia maya
Peretasan di dunia maya

Washington | EGINDO.co – Amerika Serikat harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi ancaman peretasan setelah dugaan upaya China yang dikenal sebagai Salt Typhoon untuk menyusup ke perusahaan telekomunikasi Amerika dan mencuri data tentang panggilan telepon AS, kata para senator dalam sidang pada hari Rabu (11 Desember).

“Serangan ini kemungkinan merupakan peretasan telekomunikasi terbesar dalam sejarah negara kita,” kata Senator Ben Ray Lujan, seorang Demokrat yang mengepalai subkomite telekomunikasi.

“Masih banyak yang belum kita ketahui tentang kerusakan yang disebabkan oleh peretasan Salt Typhoon, tetapi yang kita tahu adalah bahwa lebih banyak yang harus dilakukan untuk mencegah serangan seperti ini.”

Senator Republik Ted Cruz mengatakan “serangan dari aktor negara terhadap infrastruktur negara kita tidak akan menjadi yang terakhir. Kita harus menutup semua kerentanan dalam jaringan komunikasi.”

Badan-badan AS mengadakan pengarahan rahasia untuk Senat dan DPR selama minggu lalu tentang insiden peretasan tersebut.

Ketua Komisi Komunikasi Federal Jessica Rosenworcel minggu lalu mengusulkan agar perusahaan telekomunikasi menyerahkan sertifikasi tahunan yang membuktikan bahwa mereka memiliki rencana untuk melindungi dari serangan siber.

Lujan mengatakan rekomendasi luar biasa dari lembaga federal “harus diterapkan sepenuhnya di seluruh jaringan kita”.

Senator Republik Dan Sullivan mengatakan dalam pengarahan bahwa pejabat AS berfokus pada upaya pertahanan untuk mengatasi peretasan Tiongkok.

“Bagaimana dengan serangan?” tanyanya. “Bagaimana dengan pencegahan?” Gedung Putih minggu lalu mengatakan setidaknya delapan perusahaan telekomunikasi dan infrastruktur di Amerika Serikat telah terkena dampak dan sejumlah besar metadata warga Amerika telah dicuri dalam kampanye spionase siber yang meluas.

Pejabat Tiongkok sebelumnya menggambarkan tuduhan tersebut sebagai disinformasi dan mengatakan Beijing “dengan tegas menentang dan memerangi serangan siber dan pencurian siber dalam segala bentuk.”

DPR akan memberikan suara pada hari Rabu untuk RUU pertahanan tahunan yang mencakup hampir US$3,1 miliar bagi perusahaan telekomunikasi AS untuk menghapus peralatan yang dibuat oleh perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei dan ZTE dari jaringan nirkabel Amerika.

FCC mengatakan bahwa pemindahan peralatan yang tidak aman tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar US$4,98 miliar, tetapi Kongres sebelumnya hanya menyetujui US$1,9 miliar untuk program “rip and replace”.

Pejabat AS sebelumnya menuduh para peretas menargetkan Verizon, AT&T, Lumen, dan lainnya, serta mencuri penyadapan audio telepon beserta sejumlah besar data rekaman panggilan.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top