Buenos Aires | EGINDO.co – Botafogo mengalahkan Atletico Mineiro 3-1 untuk memenangkan gelar Copa Libertadores pertama mereka meskipun harus bermain dengan 10 orang setelah Gregore dikeluarkan hanya 30 detik setelah pertandingan dimulai di Stadion Monumental pada hari Sabtu.
Para penggemar yang mengenakan kaus hitam-putih, warna kedua tim, nyaris tidak sempat duduk ketika Gregore dikeluarkan karena melakukan pelanggaran terhadap Fausto Vera, yang kepalanya berdarah setelah menerima tendangan melayang.
Mineiro mencoba memanfaatkan keunggulan jumlah pemain mereka di final, yang mempertemukan dua tim Brasil untuk keempat kalinya dalam lima tahun terakhir, dan menyerang dengan Hulk dan Deyverson di lini depan.
Namun, Botafogo membuka skor pada menit ke-35, ketika Thiago Almada mengarahkan bola tepat ke jalur Luiz Henrique untuk mencetak gol.
Botafogo mendapat hadiah penalti tujuh menit kemudian ketika Everson menabrak Luiz Henrique saat ia mencoba merebut bola dan, setelah tinjauan VAR, Alex Telles mengonversi tendangan penalti tersebut menjadi 2-0.
Harapan Mineiro segera pulih setelah turun minum ketika Eduardo Vargas menyundul bola hasil tendangan sudut dari Hulk. Mereka kemudian berusaha menyamakan kedudukan, dengan Deyverson dan Vargas yang nyaris mencetak gol.
Namun Botafogo bertahan dengan baik dan kiper John menahan upaya Mineiro saat Junior Santos mencetak gol kemenangan di waktu tambahan dalam pertandingan yang mendebarkan yang memberi tim pelatih Artur Jorge gelar pertama mereka di kompetisi Amerika Selatan.
Setelah pemenang Grand Slam tenis 24 kali Novak Djokovic menyerahkan trofi kepada sang juara, Almada yang gembira berkata: “Hari ini, dengan satu pemain yang lebih sedikit di lapangan, kami memainkan permainan yang cerdas. Sebuah pertunjukan karakter untuk tim dan saya pikir kami pantas mendapatkan gelar ini.” Pelatih Mineiro Gabriel Milito mengakui timnya gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
“Kami memiliki peluang yang sangat menguntungkan karena kami memiliki pemain tambahan sepanjang pertandingan. Itu adalah keuntungan besar. Jelas, kami kehilangan kesempatan yang tak terlupakan untuk memenangkan Libertadores.”
Hasil tersebut memastikan Botafogo mendapat tempat di Piala Dunia Antarklub 2025 yang diperluas di Amerika Serikat.
Sumber : CNA/SL