Manila | EGINDO.co – Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengatakan pada hari Jumat (29 November) bahwa setiap pengaduan pemakzulan terhadap mantan wakil presidennya Sara Duterte, yang selama akhir pekan melontarkan ancaman terhadap nyawanya, hanya akan membebani Kongres dan tidak akan membantu rakyat.
Anggota Kongres France Castro dikutip oleh ABS-CBN News mengatakan pada hari Jumat bahwa anggota parlemen di majelis rendah akan mengajukan pengaduan pemakzulan terhadap Duterte atas pengkhianatan terhadap kepercayaan publik, penyuapan, dan kejahatan berat lainnya seperti penjarahan.
“Untuk apa membuang-buang waktu?” kata Marcos kepada wartawan.
“Semua ini tidak akan membantu memperbaiki kehidupan seorang warga Filipina. Bagi saya, ini seperti badai dalam cangkir teh.”
Duterte telah terlibat dalam pertikaian sengit dengan Marcos dan sepupunya, Ketua DPR Martin Romualdez, sejak runtuhnya aliansi tangguh antara dua keluarga kuat mereka yang membantu Marcos memenangkan pemilihan 2022 dengan selisih yang besar.
Anggota parlemen sedang menyelidiki dugaan penyalahgunaan dana publik oleh Duterte selama masa jabatannya sebagai menteri pendidikan. Duterte, yang mengundurkan diri dari jabatannya di Kabinet pada bulan Juni, telah membantah melakukan kesalahan.
Pada hari Sabtu, Duterte mengatakan bahwa dia telah menyewa seorang pembunuh untuk membunuh presiden, istrinya, dan Romualdez, jika dia sendiri terbunuh, yang memicu teguran keras dari Marcos.
Petugas penegak hukum telah memanggil Duterte untuk diinterogasi atas pernyataan tersebut pada hari Jumat, tetapi wakil presiden tersebut tidak hadir dan meminta jadwal baru. Pengacaranya mengatakan bahwa dia memiliki masalah kantor yang membutuhkan perhatian mendesak.
Ketika ditanya apakah hubungannya dengan wakil presiden tidak dapat diperbaiki, Marcos menjawab: “Jangan pernah berkata tidak.”
Sumber : CNA/SL