Ketua YBPD Ir. Paulus Tamie: Membangun Lokasi Bernilai Tradisi Katolik di Indonesia

Pembina dan Ketua YBPD, Adil dan Paulus Tamie berfoto di St. Faustina, tokoh sentral untuk Yesus Kerahiman Ilahi
Pembina dan Ketua YBPD, Adil dan Paulus Tamie berfoto di St. Faustina, tokoh sentral untuk Yesus Kerahiman Ilahi

Tanah Karo | EGINDO.com – Ketua pengurus Yayasan Berkat Puncak Duaribu (YBPD) Ir. Paulus Tamie mengatakan kepada EGINDO.com belum lama ini di Tempat Ziarah Rohani Yesus Gunung Kerahiman Ilahi di Puncak 2000 Desa Kacinanbun Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bahwa tujuan Yayasan BPD membangun lokasi-lokasi bernilai tradisi Katolik di Indonesia dan ⁠meneruskan pesan-pesan Yesus melalui Santa Faustina kepada umat manusia.

Untuk itu kata Paulus Tamie yang didampingi Pembina Yayasan BPD, Adil menjelaskan program kedepan dari Yayasan BPD yakni secara fisik membangun kompleks sesuai master plan yang sudah ada dan sudah disepakati bersama. Kemudian ⁠secara non-fisik membentuk tim atau badan pengelola kompleks dengan target Tempat Ziarah Rohani Yesus Gunung Kerahiman Ilahi di Puncak 2000 Desa Kacinanbun Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo itu bisa ⁠menjadi tempat tujuan berdoa Yesus Kerahiman Ilahi.

“Rencananya sesuai master plan, membangun rumah doa bagi relik Santo Johannes Paulus II, Santa Faustina, dan Beato Sofocko, juga membangun balai pertemuan, membangun tempat retret, membangun mess dan villa bagi peserta retret dan lokasi parkir kendaraan,” kata Paulus Tamie menegaskan.

Kiri ke Kanan: Ir. Cynthia Leowardy, Uskup Kornelius Sipayung dan Ir. Paulis Tamie

Tempat Ziarah Rohani Yesus Gunung Kerahiman Ilahi di Puncak 2000 Desa Kacinanbun Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo itu dimana pada 14 Oktober 2015 dengan rahmat Tuhan Yang Maha Rahim, Plt. Gubernur Sumatera Utara waktu itu Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si bersama Uskup Agung Medan Mgr. Dr. Anicetus B Sinaga, OFM.CAP dalam melaksanakan Aacom III pada 14 hingga 16 Oktober 2015 telah meletakkan batu pertama pada Puncak 2000 Kabupaten Karo yang akan menjadi Sanctuario peringatan abadi dan pengamalan belas kasih ilahi itu kini terus dikembangkan oleh Yayasan BPD yang berkantor di Jakarta Pusat.

Baca Juga :  Oposisi Korsel Akan Coba Memakzulkan Presiden Yoon Lagi

Ir. Paulus Tamie optimis dengan kepengurusan Yayasan yang sekarang yakni Pembina Yayasan BPD Ir. Cynthia Leowardy dan Adil. Pengawas Nieko Nurdedianto. Pengurus, Ketua Ir. Paulus Tamie, Sekretaris Charles Salim, Bendahara umum Theresia Soegiwatri Ramali, Bendahara Susy Candrina bahwa tujuan dari Yayasan Berkat Puncak Duaribu untuk membangun lokasi-lokasi bernilai tradisi Katolik di Indonesia dan ⁠meneruskan pesan-pesan Yesus melalui Santa Faustina kepada umat manusia dapat terwujud dengan baik.

Awal dari empat belas tempat pemberhentian Jalan Salib. (Foto: Fadmin Malau)

EGINDO.com mengutip dari laman resmi Yayasan Berkat Puncak Duaribu menyebutkan latar belakang dari Yayasan adalah kehidupan masyarakat saat ini banyak mengalami permasalahan dimana kadangkala dapat menggoyahkan tatanan kehidupan pada umumnya. Kepedulian akan sesama umat manusia dirasakan makin berkurang. Ketika melihat adanya keterpurukan sosial dan ekonomi khususnya, rasa cinta kasih antar umat atau kemanusiaan seringkali hilang. Rasa kepedulian antar sesama peduli akan sesama bahkan permasalahan hidup tersebut kadang menggoyahkan iman seseorang.

Baca Juga :  Penggunaan Lampu Hazard Pada Kendaraan Bermotor Harus Tepat

Yayasan Berkat Puncak Duaribu (YBPD) adalah suatu yayasan yang bergerak atau peduli akan kemanusiaan, sosial dan keagamaan. Kehadiran Yayasan Berkat Puncak Duaribu diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan iman kepada Tuhan. Melalui program-program kerjanya, diharapkan masyarakat dapat merasakan hal-hal yang positif dan masyarakat semakin dekat dengan Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan di dalam kehidupannya.

Sedangkan maksud dan tujuan dari Yayasan adalah Yayasan Berkat Puncak Duaribu (YBPD) dibangun dengan maksud dan tujuan membantu masyarakat melalui kegiatan kerohanian/keagamaan, sosial dan kemanusiaan.

Kegiatan kerohanian/keagamaan antara lain: kegiatan agama meliputi kegiatan organisasi keagamaan, kegiatan ibadah lainnya, kegiatan retret, layanan biara, dan lainnya. Dibidang sosial, YBPD bergerak dalam kegiatan panti asuhan swasta kepada anak yatim dan lanjut usia seperti memberikan jasa bimbingan sosial, pelayanan rehabilitasi, bimbingan dasar pengetahuan sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut kepada anak yatim piatu, dan lainnya agar dapat belajar kembali secara normal.

Dinding dengan ilustrasi pesan-pesan tokoh Katolik (Foto: Fadmin Malau)

Begitu pula kepada lanjut usia dimana YBPD akan memberikan bimbingan pengetahuan dasar pendidikan baik berupa pendidikan fisik, mental, dan lainnya agar mereka dapat hidup sewajarnya baik dalam keluarga, hidup sendiri, atau hidup ditengah-tengah masyarakat. Dibidang kemanusiaan. YBPD akan melakukan pekerjaan berdasarkan profesi pekerjaan sosial, jasa konseling dll. Hal ini juga tidak terlepas akan kepedulian YBPD kepada masyarakat di tengah-tengah kesulitan hidup baik terhadap anak-anak yatim piatu, orang tua jompo, korban bencana, dan lainnya.

Baca Juga :  Hari Ini Covid Indonesia Tambah 4.607, Sembuh 6.016 Kasus

Sementara itu Legalitas Yayasan Berkat Puncak Duaribu sebagai sebuah yayasan yang berdiri dengan berlandaskan hukum. Oleh karenanya YBPD memiliki ijin berdiri sesuai peraturan/undang-undang yang berlaku. Adapun legalitas yayasan sebagai adalah Nomor Akta Notaris: 42 tanggal 8 September 2021 dan Nomor AHU: AHU-0021724.AH.01.04.Tahun 2021.

Paulus Tamie menjelaskan bahwa progress yang sudah dilakukan yayasan sekarang ini membangun kapel Santa Faustina, Patung Yesus, Gua Maria, Taman Rosario, Kapel Batu, ada 14 tempat pemberhentian Jalan Salib, menara genta, dinding dengan ilustrasi pesan-pesan tokoh Katolik, beberapa rumah dan kantor, areal bercocok tanaman seperti kebun nanas dan tanaman palawija lainnya.

“Kita juga mendatangkan beberapa Suster dari Ketapang untuk mengelola kompleks dan mengadakan kelompok berdoa atau retret serta pencerahan spiritual. Kita juga menginginkan Puncak Duaribu dapat menjadi tempat ziarah yang akan bisa menjadi seperti Mexico Guadalupe, seperti France Lourdes, seperti Bosnia and Herzegovina Menjogourej yang dikujungi jutaan manusia dari segala penjuru dunia,” kata Paulus Tamie menegaskan.@

Fd/timEGINDO.com

 

Bagikan :
Scroll to Top