Jakarta|EGINDO.co Pada perdagangan hari ini, Rabu (20/11/2024), nilai tukar rupiah dibuka menguat ke posisi Rp15.842 per dolar Amerika Serikat (AS), mencatatkan kenaikan sebesar 0,02% atau 2,5 poin dibandingkan dengan posisi penutupan sebelumnya. Pada saat yang bersamaan, indeks dolar AS mengalami pelemahan tipis sebesar 0,01%, dengan berada di level 106,079. Sejumlah mata uang di kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi terhadap dolar AS, di mana yen Jepang, yuan China, dan mata uang lainnya mengalami pelemahan, sementara baht Thailand, ringgit Malaysia, dan dolar Hong Kong justru menguat.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif sepanjang hari ini, namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp15.780-Rp15.850. Ibrahim juga menjelaskan bahwa pelemahan dolar AS sejauh ini dipengaruhi oleh rilis data inflasi yang menunjukkan hasil yang lebih kuat dari yang diperkirakan pada pekan lalu, ditambah dengan sinyal yang tidak terlalu dovish dari Federal Reserve. Hal ini mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan Desember. Berdasarkan data CME Fedwatch, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember sebesar 55,7%, sementara peluang untuk suku bunga tetap tidak berubah tercatat 44,3%.
Ibrahim juga menambahkan bahwa data inflasi konsumen Jepang yang akan dirilis pada Jumat mendatang akan menjadi indikator penting, setelah data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang menunjukkan pertumbuhan yang melambat pada kuartal ketiga. Selain itu, Bank Rakyat China juga dijadwalkan untuk memutuskan suku bunga acuan pinjaman utamanya pada akhir pekan ini, dengan ekspektasi suku bunga akan tetap tidak berubah setelah dilakukan pemangkasan pada bulan Oktober.
Sumber: Bisnis.com/Sn