Rio de Janeiro | EGINDO.co – Menteri luar negeri Tiongkok dan Rusia membahas hubungan bilateral, konflik di Ukraina, dan situasi di Semenanjung Korea di sela-sela pertemuan Kelompok 20 di Brasil, kata kementerian luar negeri kedua negara pada Selasa (19 November).
“Kami benar-benar berada pada tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pengembangan hubungan strategis kami menjadi kemitraan yang komprehensif,” kata Sergei Lavrov dari Rusia kepada mitranya dari Tiongkok, Wang Yi, menurut sebuah posting di saluran Telegram kementerian luar negeri Rusia.
Wang mengatakan bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk lebih memperkuat “koordinasi strategis komprehensif” bilateral, kata kementerian luar negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
“Kedua pihak juga bertukar pandangan tentang krisis Ukraina dan situasi di Semenanjung Korea,” tambahnya tanpa memberikan perincian lebih lanjut.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari hiruk-pikuk pembicaraan bilateral antara Tiongkok dan Rusia yang menyusul invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina 1.000 hari yang lalu. Perang tersebut mengucilkan Moskow dari sekutu Barat Kyiv, yang menimbulkan gelombang sanksi terhadap politisi dan bisnis Rusia.
Tiongkok dan Rusia mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Beijing kurang dari tiga minggu sebelum pasukannya memasuki Ukraina pada Februari 2022, yang memicu perang darat paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Pada bulan Mei tahun ini, Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menjanjikan “era baru” kemitraan antara dua rival terkuat Amerika Serikat, yang mereka gambarkan sebagai hegemon Perang Dingin yang agresif yang menebar kekacauan di seluruh dunia.
Sumber : CNA/SL