Jakarta|EGINDO.co Bank Indonesia (BI) diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di angka 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada hari ini hingga besok. Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, menilai keputusan BI akan dipengaruhi oleh perkembangan nilai tukar rupiah yang pada pekan lalu hampir menyentuh level Rp16.000 hingga Rp16.100 per dolar AS, yang memaksa BI melakukan intervensi besar-besaran untuk mengatasi tekanan depresiasi mata uang Indonesia.
Menurut Satria, meskipun survei ekonom menunjukkan kemungkinan sebesar 30% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada RDG kali ini, ia memprediksi bahwa BI akan memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap. Hal ini karena pemotongan suku bunga dapat memperburuk tekanan terhadap rupiah, yang bisa membuat upaya intervensi di pasar valuta asing yang dilakukan BI minggu lalu menjadi kurang efektif.
Satria juga menyebutkan bahwa meskipun saat ini diperkirakan BI akan menahan suku bunga, tidak menutup kemungkinan jika dolar AS melemah, BI akan mempertimbangkan pemangkasan suku bunga di masa mendatang. Saat ini, Indeks Dolar AS (DXY) berada pada level 106,7 yang sudah mengalami overbought ekstrem. Jika DXY gagal menembus level resisten 107, maka kemungkinan indeks tersebut akan mengalami penurunan tajam.
Sementara itu, Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Ryan Kiryanto, berpendapat bahwa meskipun inflasi sudah terkendali, nilai tukar rupiah masih menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan. Ia menyebutkan bahwa faktor eksternal, seperti kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS pada 5 November lalu, telah menyebabkan pelemahan rupiah dan mata uang negara-negara Asia lainnya. Ryan menilai situasi ini sebagai kondisi ‘abnormal’ yang berada di luar kendali pemerintah dan Bank Indonesia.
Ryan menambahkan, apabila rupiah kembali menguat pada kisaran Rp15.200–Rp15.300 per dolar AS dan inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5%±1%, BI berpotensi untuk memangkas suku bunga acuan di masa yang akan datang. Pada RDG Oktober 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 6% dengan fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah, mengingat meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Keputusan resmi terkait suku bunga acuan BI akan diumumkan pada hari Rabu, 20 November 2024, pukul 14.00 WIB.
Sumber: Bisnis.com/Sn