Taipei | EGINDO.co – Seorang kapten kapal penangkap ikan Taiwan yang ditahan di Tiongkok selama lebih dari empat bulan atas tuduhan penangkapan ikan ilegal telah dibebaskan setelah membayar denda, kata penjaga pantai Taiwan pada Sabtu (16 November).
Kapal tersebut, yang disebut Da Jin Man 88, membawa lima awak kapal ketika disita oleh penjaga pantai Tiongkok di perairan dekat kepulauan Kinmen Taiwan pada 2 Juli karena melanggar larangan penangkapan ikan musiman Beijing.
Kepulauan Kinmen dikelola oleh Taipei tetapi terletak hanya beberapa kilometer dari daratan Tiongkok.
Empat awak kapal dibebaskan pada bulan Agustus sementara kapal dan kaptennya dibebaskan pada hari Jumat.
Penjaga pantai Taiwan mengawal kapal tersebut ke Penghu, sebuah kepulauan tempat kapal itu terdaftar, dan tiba sekitar tengah malam (pukul 16.00 GMT), seorang pejabat penjaga pantai Taiwan mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, penjaga pantai Taiwan mengatakan kapal tersebut meninggalkan kota Quanzhou di Tiongkok sekitar pukul 14.00 pada hari Jumat setelah “prosedur hukuman selesai”.
Pejabat tersebut tidak memberikan rincian tentang denda tersebut, tetapi media Taiwan melaporkan bahwa dua politisi di Penghu telah membantu mengatur pembayaran lebih dari 210.000 yuan Tiongkok (US$29.000).
Kantor Urusan Taiwan Tiongkok mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa “tindakan hukuman” telah diambil terhadap kapten tersebut dan bahwa ia telah dibebaskan.
Tiongkok mengklaim Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya dan belum melepaskan penggunaan kekuatan untuk mengendalikan pulau tersebut.
Beijing mempertahankan kehadiran kapal angkatan laut dan pesawat tempur hampir setiap hari di sekitar pulau tersebut untuk menekan Taipei agar menerima klaim kedaulatannya.
Kapal penjaga pantai Tiongkok juga telah terlihat di sekitar pulau-pulau terpencil Taiwan, terkadang memasuki perairan terlarangnya sebentar.
Serangkaian insiden yang melibatkan kapal dari kedua belah pihak telah memicu ketegangan di sepanjang jalur air sempit yang memisahkan Taiwan dan Tiongkok.
Pada bulan Februari, terbaliknya kapal penangkap ikan Tiongkok saat dikejar oleh penjaga pantai Taiwan semakin memperkeruh hubungan setelah dua anggota awak Tiongkok tewas.
Taiwan bersikeras bahwa penjaga pantainya mengikuti prosedur yang sah setelah kapal China memasuki “perairan terlarang”, tetapi Beijing menuduh mereka “berusaha menghindari tanggung jawab dan menyembunyikan kebenaran”.
Sumber : CNA/SL