Ribuan Orang Protes Penanganan Bencana Banjir Di Spanyol

Ribuah orang protes pemerintah Spanyol di  Valencia
Ribuah orang protes pemerintah Spanyol di Valencia

Valencia | EGINDO.co – Puluhan ribu orang berdemonstrasi di kota Valencia di Spanyol timur pada Sabtu (9 November) memprotes penanganan pemerintah daerah terhadap banjir dahsyat yang menewaskan lebih dari 220 orang dalam salah satu bencana alam terburuk di Eropa selama beberapa dekade.

Dalam demonstrasi terbaru terkait banjir, para pengunjuk rasa memenuhi pusat kota Valencia menuntut pengunduran diri pemimpin pemerintah daerah Carlos Mazon dan meneriakkan “Pembunuh!”.

“Tangan kami berlumuran lumpur, tanganmu berlumuran darah,” tulis salah satu spanduk. Beberapa demonstran membuang sepatu bot kotor di luar gedung pemerintah sementara yang lain melapisinya dengan lumpur.

Warga di daerah yang dilanda banjir menuduh Mazon mengeluarkan peringatan terlalu terlambat, pada pukul 20:00 waktu setempat pada 29 Oktober, jauh setelah air sudah mengalir ke banyak kota dan desa di dekatnya.

Baca Juga :  Pria Tewas Usai Perkelahian Di Kedai Kopi Dekat Kitchener Road, Farrer Park

Pemimpin Valencia mengatakan dia akan mengeluarkan peringatan lebih awal jika pihak berwenang telah diberitahu tentang keseriusan situasi oleh badan pemantau air resmi. Mazon tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.

“Kami ingin menunjukkan kemarahan dan kekesalan kami atas buruknya penanganan bencana ini yang telah memengaruhi banyak orang,” kata Anna Oliver, presiden Accio Cultural del Pais Valenciano, salah satu dari sekitar 30 kelompok yang mengorganisir protes tersebut.

Meskipun demonstrasi tersebut sebagian besar berlangsung damai, polisi menyerang pengunjuk rasa yang melempar batu pada satu titik dan benda-benda yang dilemparkan ke gedung dewan kota menyebabkan kerusakan kecil.

Setelah peringatan badai selama berhari-hari dari layanan cuaca nasional sejak 25 Oktober dan seterusnya, beberapa kotamadya dan badan-badan lokal membunyikan alarm jauh lebih awal daripada pemerintah daerah.

Baca Juga :  Jokowi: Inflasi Kuartal II 2021 Jauh Di Bawah Target

Misalnya, Universitas Valencia memberi tahu stafnya pada 28 Oktober untuk tidak datang bekerja. Beberapa balai kota menghentikan kegiatan, menutup fasilitas umum, dan meminta orang-orang untuk tinggal di rumah.

Layanan cuaca AEMET menaikkan tingkat ancamannya untuk hujan lebat di daerah tersebut menjadi peringatan merah pada pukul 7:36 pada 29 Oktober.

Hampir 80 orang masih hilang dalam banjir paling mematikan di satu negara Eropa sejak banjir di Portugal pada tahun 1967 yang menewaskan sekitar 500 orang.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top