Shanghai| | EGINDO.co – Manolo Blahnik, merek sepatu kelas atas yang banyak digemari selebriti dan sering dipakai dalam serial TV Sex and the City, telah membuka toko pertamanya di daratan Tiongkok setelah 22 tahun berjuang memperebutkan hak hukum untuk menggunakan namanya.
Selain butik baru di pusat perbelanjaan mewah Plaza 66 Shanghai, perusahaan tersebut berharap dapat membuka satu toko setahun di Tiongkok selama lima tahun ke depan, dengan Beijing dan Chengdu sebagai lokasi berikutnya.
Produsen sepatu yang dinamai sesuai nama pendirinya yang berkebangsaan Spanyol itu sebelumnya dibatasi kemampuannya untuk berbisnis dengan namanya di Tiongkok setelah seorang pengusaha lokal mengajukan merek dagang terkait dengan “Manolo Blahnik” pada tahun 1999.
Tiongkok adalah yurisdiksi “yang pertama mengajukan” yang tidak mengharuskan perusahaan untuk membuktikan penggunaan sebelumnya untuk mengklaim merek dagang, tetapi putusan dua tahun lalu dari Mahkamah Agung Tiongkok memenangkan perusahaan tersebut.
“Kami sangat, sangat bersyukur bisa mendapatkan kembali merek dagang kami. Sebelumnya, kami hanya fokus untuk mendapatkannya kembali. (Sejak saat itu) kami benar-benar mengalihkan perhatian kami ke Asia,” kata Kepala Eksekutif Kristina Blahnik, yang merupakan keponakan pendiri, dalam sebuah wawancara.
Merek tersebut juga membuka dua toko baru di Hong Kong pada bulan Oktober.
Debutnya yang telah lama ditunggu-tunggu di daratan Tiongkok terjadi karena penjualan merek-merek kelas atas seperti LVMH merosot di pasar barang mewah terbesar kedua di dunia, yang dirugikan oleh pertumbuhan ekonomi yang lesu dan kepercayaan konsumen yang lemah. Namun, Blahnik mengatakan bahwa dia tidak khawatir karena perusahaan tersebut baru saja memulai usahanya di Tiongkok.
Pasar alas kaki mewah Tiongkok bernilai sekitar US$5 miliar tahun ini dan diproyeksikan tumbuh 7,6 persen per tahun hingga 2029, menurut firma riset Statista. Manolo Blahnik akan bersaing dengan merek-merek asing seperti Jimmy Choo dan Christian Louboutin, yang memiliki keuntungan karena telah hadir di Tiongkok selama lebih dari satu dekade.
Sumber : CNA/SL