Taipei | EGINDO.co – Amerika Serikat akan melanjutkan pendekatannya yang bersahabat terhadap Taiwan setelah pemilihan presiden dan Taiwan akan berupaya mencegah China “membuat masalah” selama masa transisi, kata seorang pejabat senior keamanan Taiwan pada hari Rabu (6 November).
Donald Trump, kandidat Partai Republik untuk presiden AS dan bersaing ketat dalam jajak pendapat dengan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris, telah berkomentar di jalur kampanye bahwa Taiwan harus membayar untuk dilindungi dan juga menuduh pulau itu mencuri bisnis semikonduktor Amerika.
Taiwan, yang dipandang China sebagai wilayahnya sendiri, telah menghadapi kampanye tekanan militer berkelanjutan dari Beijing selama lima tahun terakhir, termasuk empat putaran besar permainan perang dalam dua tahun terakhir.
Berbicara kepada wartawan di parlemen, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan Tsai Ming-yen mencatat hasil pemilihan tersebut masih belum diketahui.
“Mengenai hubungan di Selat Taiwan, kami percaya bahwa Amerika Serikat akan melanjutkan pendekatannya saat ini untuk membatasi China dan bersikap bersahabat dengan Taiwan,” katanya.
Taiwan akan melanjutkan komunikasi dengan pemerintahan saat ini dengan fokus pada isu-isu utama untuk kerja sama “pada tahap berikutnya” dan bekerja dengan mitra internasional untuk bertukar informasi tentang niat dan gerakan militer Tiongkok selama masa transisi, imbuh Tsai.
“Ini untuk mencegah komunis Tiongkok memanfaatkan masa transisi pemerintahan AS dan mencegah mereka membuat masalah selama masa transisi,” katanya.
Kantor Urusan Taiwan Tiongkok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Tiongkok, dengan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Amerika Serikat adalah pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting bagi Taiwan, bahkan tanpa adanya hubungan diplomatik formal.
Sumber : CNA/SL