Bila Pemanfaatan AI Jadi Solusi, Tantangan bagi Industri Manufaktur

Seminar “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud”
Seminar “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud”

Jakarta | EGINDO.com – Seiring dengan kemajuan teknologi, tantangan industri manufaktur kian kompleks. Adaptasi dengan teknologi menjadi sebuah keharusan, khususnya dengan Artificial Intelligence (AI) yang dapat mempermudah kinerja dan menghemat waktu. Teknologi AI dapat membuat industri manufaktur Indonesia meningkatkan daya saing secara signifikan. Pasalnya, AI dapat dimanfaatkan di setiap proses bisnis, mulai dari meningkatkan layanan pelanggan, memudahkan pekerjaan karyawan, sampai membantu pengelolaan aset yang optimal.

Hal itu terungkap dari seminar “Transforming the Future of Manufacturing Through AI and Hybrid Cloud” yang telah berlangsung di Surabaya yang diselenggarakan oleh Kitatama bersama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) serta Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Timur (APINDO Jatim) dan disponsori oleh IBM.

Dihadapan IT professional dari puluhan perusahaan manufaktur Jawa Timur, Andi Fardiansyah selaku Country Technology Leader, IBM Indonesia mengungkapkan komitmen IBM dalam mendukung pelaku industri manufaktur di Indonesia. “IBM siap membantu perusahaan manufaktur Indonesia meningkatkan produktivitas dan proses produksi melalui teknologi yang tepat,” ungkap Andi dalam siaran pers APJII yang dilansir EGINDO.com pada Rabu (6/11/2024).

Baca Juga :  Taiwan Upayakan Hidup Berdampingan Secara Damai Dengan China

Pendekatan praktis yang dimiliki IBM, dijelaskan Andi akan membantu dalam mencapai hal tersebut. Hal yang paling mendasar adalah memastikan implementasi teknologi memberikan quick win atau manfaat yang langsung dirasakan. Secara bersamaan, seluruh solusi tersebut juga menjadi bagian dari proses transformasi digital yang menyeluruh.

Utami Prasetyawati, selaku Wakil Ketua Umum APINDO Jatim turut meyakini hal tersebut. Digitalisasi akan menjadi bagian penting dari pertumbuhan pelaku industri manufaktur, tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga di Indonesia. Utami merujuk pada kesuksesan China yang berhasil menjadi negara industri berkat kemampuan menarik investasi asing dan melakukan transfer teknologi.

Sementara itu, Mohammad Noor Al Azam selaku Anggota Dewan Pembina APJII Jawa Timur menyebut pihaknya siap mendukung pelaku industri Jawa Timur untuk melakukan digitalisasi. “Kami berkomitmen untuk mendukung infrastruktur jaringan di Jawa Timur, sehingga pelaku industri, termasuk industri manufaktur, mendapatkan kecepatan dan layanan yang maksimal,” ungkap Noor Al Azam.

Baca Juga :  Vaksinasi Covid-19 Di Prancis Mencapai 20 Juta

Untuk menunjukkan manfaat AI, IBM Indonesia mendemonstrasikan beberapa contoh implementasi yang telah dilakukan bagi industri manufaktur. Salah satunya IBM Visual Inspector, solusi AI berbasis computer vision yang diimplementasikan di sebuah perusahaan otomotif. Solusi ini berfungsi mendeteksi produk yang tidak memenuhi standar berdasarkan citra yang ditangkap kamera. Kehadiran IBM Visual Inspector membawa dampak yang sangat positif, khususnya dalam menemukan masalah. Sekitar 250 produk di bawah standar dapat ditemukan setiap harinya. Berbekal temuan tersebut, perusahaan bisa langsung meneliti sumber masalah sehingga proses produksi tidak terganggu. Solusi ini mencegah beredarnya produk cacat di pasaran, sekaligus menurunkan risiko recall maupun rusaknya reputasi perusahaan.

Kemunculan Generative AI yang fenomenal itu juga dapat dimanfaatkan perusahaan manufaktur. Salah satunya untuk mengotomatisasi pengelolaan order. Dalam demonya, IBM menunjukkan chatbot yang memiliki kemampuan untuk memahami pemesanan dari pelanggan yang menggunakan bahasa sehari-hari.@

Baca Juga :  Penjelasan Kemenkes Soal Varian Omicron

Rel/fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top