Menkes Minta Konsil & Kolegium Bidang Kesehatan Prioritaskan Akses bagi Masyarakat

Pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia
Pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia

Jakarta | EGINDO.com – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri pertemuan Program Kerja Konsil Kesehatan Indonesia, Kolegium Kesehatan Indonesia, dan Majelis Disiplin Profesi, di hotel JS Luwansa, Jakarta. Menkes Budi meminta forum tersebut untuk memprioritaskan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam program kerja masing-masing.

“Prioritas saya adalah akses ke layanan kesehatan. Akses itu penting dan harus berdasarkan best practices,” ujar Menkes Budi dalam siaran pers Kemenkes yang dilansir EGINDO.com pada Rabu (6/11/2024).

Tugas bersama yang harus dilakukan adalah menyediakan akses layanan kesehatan dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau bagi seluruh masyarakat. Akses layanan kesehatan ini merupakan amanah konstitusi yang menjadi hak bagi seluruh masyarakat. Menked Budi mengatakan, peningkatan akses layanan kesehatan ini harus didukung dengan redistribusi kompetensi ke bawah atau hingga tingkat puskesmas. Dengan kata lain, kompetensi tenaga medis tidak boleh eksklusif bagi spesialis tertentu. “Mengenai akses layanan kesehatan ini, teman-teman kolegium kesehatan harus cepat membuat program untuk mendistribusi kompetensinya ke bawah, ke tingkat puskesmas,” tutur Menkes Budi.

Baca Juga :  Menkes Siapkan Roadmap, Hidup Berdampingan Dengan Covid-19

Hal ini berbeda dengan kondisi sebelumnya, yakni kompetensi hanya dimiliki secara eksklusif oleh spesialis tertentu. Sekarang, Menkes Budi meminta agar kompetensi tersebut didistribusikan seluas-luasnya dengan tetap menjaga kualitas. “Saya mau lihat ada distribusi pengetahuan bukannya malah dieksklusifkan tapi diinklusifkan ke bawah terutama terkait penggunaan alat-alat kesehatan dan layanan kesehatan yang memang dibutuhkan masyarakat,” ucap Menkes Budi.

Sebagai contoh, USG tidak hanya dapat digunakan untuk mengecek kondisi kandungan, tetapi juga bisa digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, yang merupakan penyebab kematian tertinggi pada perempuan di Indonesia. “USG ini sekarang sedang kita lengkapi untuk puskesmas. Itu harus cepat dilatih dokter umum, kasih kompetensi, diajarin bukan dieksklusifkan dengan alasan patient safety,” tutur Menkes Budi.@

Baca Juga :  Provokasi Kapal Perang Inggris Tuntut Tanggapan Keras

Rel/fd/timEGINDO.com

 

Bagikan :
Scroll to Top