Banjir Bandang Menewaskan 51 Orang Di Wilayah Valencia, Spanyol

Banjir Bandang di Valencia.
Banjir Bandang di Valencia.

La Alcudia | EGINDO.co – Setidaknya 51 orang tewas akibat banjir bandang yang melanda wilayah Valencia di Spanyol timur setelah hujan deras pada Selasa (29 Oktober) yang menyebabkan jalan dan kota terendam air, kata otoritas setempat pada Rabu.

Puluhan video yang dibagikan di media sosial semalam menunjukkan orang-orang terjebak oleh banjir, dengan beberapa memanjat pohon untuk menghindari hanyut.

Carlos Mazon, pemimpin daerah Valencia, mengatakan dalam konferensi pers bahwa beberapa orang masih terisolasi di lokasi yang tidak dapat diakses.

“Jika (layanan darurat) belum tiba, itu bukan karena kurangnya sarana atau kecenderungan, tetapi masalah akses,” kata Mazon, seraya menambahkan bahwa menjangkau daerah-daerah tertentu “sama sekali tidak mungkin”.

Baca Juga :  Hari Ini Mulai Berlaku Aturan Karantina 3 Hari Bagi PPLN

Layanan darurat di wilayah tersebut mendesak warga untuk menghindari segala jenis perjalanan darat dan mengikuti informasi lebih lanjut dari sumber resmi.

Kereta ke kota Madrid dan Barcelona dibatalkan karena banjir, dan sekolah serta layanan penting lainnya dihentikan di daerah yang paling parah dilanda banjir.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan petugas pemadam kebakaran menyelamatkan pengemudi yang terjebak di tengah hujan lebat di kota Alzira dan mobil-mobil yang terdampar di jalan-jalan yang terendam banjir.

Unit militer UME yang mengkhususkan diri dalam operasi penyelamatan dikerahkan di beberapa daerah untuk membantu petugas darurat setempat.

Badan cuaca negara Spanyol AEMET mengumumkan peringatan merah di Valencia, daerah penghasil jeruk utama, dengan beberapa daerah seperti Turis dan Utiel mencatat curah hujan 200 mm.

Baca Juga :  Garda Nasional AS Rencana Kerja Sama Dengan Militer Taiwan

Jumlah korban tewas tampaknya menjadi yang terburuk di Eropa akibat banjir sejak 2021 ketika hampir 200 orang meninggal, terutama di Jerman.

Para ilmuwan mengatakan peristiwa cuaca ekstrem di wilayah tersebut menjadi lebih sering terjadi karena perubahan iklim. Ahli meteorologi berpendapat bahwa pemanasan Mediterania, yang meningkatkan penguapan air, memainkan peran penting dalam membuat hujan lebat lebih parah.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top