China Luncurkan Instrumen Pinjaman Baru Jelang Berakhirnya Pinjaman Akhir Tahun

Bank Sentral China
Bank Sentral China

Beijing | EGINDO.co – Bank sentral Tiongkok meluncurkan instrumen pinjaman baru pada hari Senin (28 Oktober) untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke pasar dan mendukung aliran kredit dalam sistem perbankan menjelang berakhirnya pinjaman triliunan yuan pada akhir tahun.

Bank Rakyat Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah mengaktifkan fasilitas operasi repo terbalik pasar terbuka untuk “mempertahankan kelimpahan likuiditas yang wajar dalam sistem perbankan dan lebih jauh memperkaya perangkat kebijakan bank sentral”.

Sekitar 2,9 triliun yuan (US$406,58 miliar) dalam bentuk pinjaman jangka menengah akan jatuh tempo antara sekarang dan akhir Desember, yang akan mempersulit bank untuk membiayai investasi dan menghidupkan kembali pertumbuhan yang melambat di ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga :  Kemenhub Pastikan Tiket LRT Dijual Dengan Harga Terjangkau

Meskipun mulai berlaku hari ini, PBOC tidak menyebutkan instrumen baru tersebut dalam pernyataan operasi pasar terbuka hari Senin.

Dalam pernyataan terpisah yang mengumumkan fasilitas baru tersebut, PBOC mengatakan akan menggunakannya untuk berdagang dengan dealer utama di OMO setiap bulan.

Pengumuman tersebut mengatakan bahwa instrumen baru tersebut akan memiliki tenor kurang dari satu tahun, lebih lama daripada instrumen untuk operasi reverse repo biasa, yang biasanya memiliki tenor tujuh, 14 atau 28 hari, dilakukan setiap hari dan biasanya memerlukan agunan.

Operasi tersebut akan membantu bank sentral mengumpulkan dana melalui bank komersial yang membeli sekuritas dengan tujuan menjual kembali aset yang sama di masa mendatang dengan keuntungan.

Baca Juga :  Hong Kong Persingkat Karantina Untuk Kedatangan Jadi 7 Hari

Beijing mengandalkan stimulus keuangan besar-besaran yang diumumkan pada bulan September untuk memulai pinjaman dan investasi, karena penurunan tajam pasar properti dan kepercayaan konsumen yang lemah membebani kepercayaan investor.

PBOC, yang telah secara bertahap menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas, berada di bawah tekanan untuk berbuat lebih banyak guna memastikan ekonomi tumbuh pada target pemerintah sekitar 5 persen tahun ini.

Shanghai Securities News milik negara mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan tak lama setelah pemberitahuan PBOC bahwa instrumen baru tersebut akan mencakup tenor tiga dan enam bulan dan membantu penyesuaian likuiditas selama tahun depan, mengutip orang-orang yang dekat dengan bank sentral.

“Pilihan bank sentral untuk meluncurkan instrumen baru ini saat ini juga diharapkan menjadi lindung nilai yang lebih baik terhadap berakhirnya fasilitas pinjaman jangka menengah yang terkonsentrasi sebelum akhir tahun,” tambah artikel tersebut.

Baca Juga :  Australia Ingin Penyelidikan Penuh Atas Insiden Laser China

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top