Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini. Pada akhir pekan lalu, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,40 persen (62,50 poin), berakhir di posisi Rp15.646 per dolar AS. Menurut Ariston Tjendra, seorang Analis Pasar Uang, pelemahan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan Israel terhadap Iran dan Lebanon. Kondisi tersebut membuat para pelaku pasar mencari aset yang lebih aman, salah satunya dolar AS.
Pada awal perdagangan pagi ini, indeks dolar AS menguat kembali ke level sekitar 104,4, yang menyebabkan rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.730 per dolar AS. Ariston menjelaskan bahwa faktor lain yang mendukung penguatan dolar adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih kecil akibat kondisi ekonomi AS yang masih kuat.
Selain itu, pasar juga tengah mengantisipasi hasil Pilpres AS mendatang, di mana peluang kemenangan Donald Trump memberikan dampak terhadap ketidakpastian perdagangan global, yang bisa mendukung penguatan dolar lebih lanjut. Berdasarkan analisis Ariston, rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp15.700 hingga Rp15.730, dengan level support di kisaran Rp15.600 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn