Jakarta | EGINDO.com – Komunitas dan mitra Plastic Bank merayakan pencapaian yang sering dianggap mustahil yaitu memberdayakan lebih dari 50.000 anggota komunitas untuk mengumpulkan 140 juta kilogram sampah plastik dari lingkungan. Jumlah ini setara dengan 7 miliar botol plastic yang dapat menutupi 3.354 lapangan sepak bola dimana plastik ini berhasil didaur ulang sehingga tidak berakhir di lautan atau di TPA. Tapi kenyataannya masih tenggelam dalam polusi plastik. Pencapaian ini bukan sekadar perayaan; tapi ini adalah panggilan untuk bangkit bersama dan bergerak lebih cepat untuk mengatasi polusi plastik.
Dengan permasalah lingkungan yang semakin mendesak, menjalankan bisnis seperti biasa sudah tidak relevan lagi. Kesuksesan tidak lagi dapat diukur hanya dengan keuntungan semata; tapi sukses harus juga disertai oleh dampak nyata yang diciptakan untuk kelestarian planet bumi dan kesejahteraan masyarakat. Di balik volume plastik terbesar yang dikumpulkan secara manual di dunia ini, ada 500 perusahaan yang berani melakukan kontribusi nyata, yang bukan hanya sekadar memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut memilih untuk menjadi pelopor dan teladan dalam mendefinisikan kembali kesuksesan yang bisa dicapai dengan menyelaraskan keuntungan finansial dan keberlanjutan.
“Kita harus berhenti menunggu orang lain untuk menyelamatkan kita, 140 juta kilogram plastik adalah jumlah yang sangat besar namun juga hanyalah tetesan kecil di lautan. Yang kita butuhkan adalah perubahan radikal. Sekarang bukan saatnya melakukan inisiatif di permukaan tetapi tidak membawa perubahan nyata. Sekarang saatnya bagi perusahaan, influencer, dan masyarakat untuk bangkit dan memprioritaskan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat bukan hanya segelintir orang yang beruntung,” kata David Katz, Pendiri dan CEO Plastic Bank.
Polusi plastik bukanlah masalah orang lain, ini adalah masalah kita bersama. 7 miliar botol plastik yang terkumpul bukan hanya tentang sampah plastik tetapi juga tentang kehidupan manusia puluhan ribu anggota komunitas yang telah mengubah sampah menjadi material berharga, turut mendapatkan peningkatan pendapatan serta akses kepada berbagai program sosial. “Program Plastic Bank bukanlah kegiatan amal; tapi suatu bentuk pemberdayaan masyarakat. Perubahan ini membutuhkan keterlibatan kita semua. Apa yang menghalangi Anda atau perusahaan Anda untuk bergabung dalam gerakan ini dan menjadi bagian dari solusi? Kita semua terlibat di dalamnya, dan apa yang kita putuskan dan lakukan saat ini akan membentuk masa depan umat manusia dan planet kita,” katanya.@
Rel/fd/timEGINDO.com