Australia Beli Misil Canggih dari AS Dalam Kesepakatan US$ 4,7 Miliar

Rudal Jarak Jauh
Rudal Jarak Jauh

Sydney | EGINDO.co – Australia mengumumkan pada hari Selasa (22 Oktober) kesepakatan senilai US$4,7 miliar untuk mempersenjatai angkatan lautnya dengan rudal jarak menengah dan jauh AS yang canggih di tengah meningkatnya ketegangan militer di Asia-Pasifik.

Kesepakatan tersebut, yang dipuji oleh Canberra sebagai “tonggak penting”, memperlengkapi kembali pertahanan angkatan laut Australia sesuai dengan strategi baru yang diluncurkan tahun ini untuk mencegah “taktik pemaksaan” Tiongkok di kawasan tersebut.

Australia mengatakan akan menghabiskan A$7 miliar (US$4,7 miliar) untuk memperoleh rudal SM-6 yang dapat menyerang pesawat dan rudal jelajah, dan rudal jarak menengah SM-2 Block III C yang memiliki kemampuan pemandu dan pelacak baru.

“Australia menghadapi lingkungan geo-strategis paling kompleks sejak Perang Dunia Kedua,” kata menteri industri pertahanan Australia, Pat Conroy, yang sedang berkunjung ke Washington.

Baca Juga :  Ekspor Perikanan Indonesia Semester I 2024 Capai Rp44 Triliun

Rudal “tercanggih di dunia” tersebut akan “menjaga keamanan warga Australia, menghalangi musuh, dan mempertahankan kepentingan nasional Australia di era rudal”, katanya.

Rudal tersebut akan dikerahkan secara bertahap di tiga kapal perusak kelas Hobart milik Australia dan kemudian di fregat antikapal selam kelas Hunter yang direncanakan negara tersebut, kata pemerintah.

Pada bulan April, Australia meluncurkan strategi pertahanan yang membayangkan peningkatan tajam dalam pengeluaran pertahanan untuk melawan kerentanannya terhadap musuh yang mengganggu perdagangan atau mencegah akses ke rute udara dan laut yang vital.

Selain mengembangkan armada permukaannya dengan cepat, Australia berencana untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir siluman dalam perjanjian tripartit dengan Amerika Serikat dan Inggris yang dikenal sebagai AUKUS.

Baca Juga :  Kejelasan Strategi Kebijakan Taiwan Bawa Kerugian Signifikan

Rudal AS yang baru tersebut menunjukkan niat Angkatan Pertahanan Australia (ADF) untuk meningkatkan “daya mematikan” angkatan lautnya, kata Menteri Pertahanan Richard Marles.

Mereka “akan memungkinkan Angkatan Laut kita untuk menyerang target laut, darat, dan udara dari jarak jauh, dan menyediakan kemampuan pertahanan rudal balistik terminal, meningkatkan kapasitas ADF untuk melindungi warga Australia dan kepentingan mereka”, katanya.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top