Panfila Baliphex 2024, Hadirkan Koleksi Masa Kolonial Pascakemerdekaan

Panfila Baliphex 2024
Panfila Baliphex 2024

Bali | EGINDO.com – Pameran filateli merupakan Pameran Nasional bertajuk Panfila Baliphex 2024 merupakan yang ke -16 kalinya digelar oleh Perkumpulan Penggemar Filateli Indonesia (PFI) Provinsi Bali mengangkat tema The Great Mahabhrata itu ada ratusan keping filateli dan uang kertas lama yang dipamerkan selama 3 hari dari Kamis (17/10/2024) sampai Sabtu (20/10/2024) dan juga menghadirkan koleksi masa colonial pascakemerdekaan.

Perkembangan ragam dan filateli dari masa ke masa di Mal Level 21. Di mall yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Denpasar kini sedang berlangsung pameran filateli dan juga pameran koleksi uang kertas lama. Untuk diketahui filateli menunjuk pada benda-benda pos, diantaranya prangko, cap pos, amplop dan lainnya.

Baca Juga :  845 Kasus Baru Covid-19 Di Singapura, 327 Infeksi Omicron

Ketua Panitia Baliphek 2024, Gusti Ngurah (GN) Surya Hadinata mengatakan pameran bertujuan agar keberadaan filateli sebagai bagian dari sejarah bangsa dan kekayaan alam Indonesia, lebih dikenal masyarakat. “Penyelenggaraan di mal salah satu diantaranya, karena waktu-waktu sebelumnya PFI juga menggelar  event serupa di tempat lain  seperti di museum, di kantor pos, di hotel dan tempat lainnya,” kata Gusti Ngurah (GN) Surya Hadinata.

Kata pria asal Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, sampai saat ini perangko masih dipakai, masih diterbitkan.  Dalam setahun ada sepuluh penerbitan prangko reguler, diluar prangko customer, seperti tema Baliphek. Dari Kementerian Kominfo, kata dia masih ada yang menangani filateli karena prangko bukan saja alat komunikasi tetapi juga sebagai lambang atau indentitas seperti mata uang. Walaupun jumlah peneribitan prangko, tidak lagi sebanyak pada waktu 20 tahun yang lampau.

Baca Juga :  Australia Setujui Proyek US$ 13,5 Miliar Ekspor Tenaga Surya Ke Singapura

Koleksi perangko tertua dipamerkan dalam Baliphex 2024, ada perangko terbitan bulan 1 April tahun 1864 yang bergambar Raja Williem (Belanda). Tema (Mahabrata) cukup populer di kalangan filatelis (kolektor filateli) juga berkaitan dengan keterkaitan budaya antara India dan Bali. Selain ragam dan seri prangko dari masa lampau sampai di era digital sekarang ini, dalam Baliphex 2024 juga dipamerkan jenis-jenis mata uang (uang kertas) yang pernah berlaku sebagai alat pembayaran. Mulai dari jenis uang jaman penjajahan sampai zaman masa kemerdekaan.

Baliphex 2024 mendapat antensi dari kalangan pengunjung mal, kalangan siswa di Kota Denpasar dan komunitas lainnya. Kegiatan dibuka Analis Widodo Ketua Kelompok Kerja Perangko dan Filateli Direktorat Pos Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo dan pengurus PP PFI Pusat dan Bali.@

Baca Juga :  Pendiri Foxconn, Terry Gou, Mencalonkan Jadi Presiden Taiwan

Bs/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top