BMKG: Penyebab Kualitas Udara Tiap Daerah Berbeda

BMKG
BMKG

Jakarta | EGINDO.com – Penyebab kualitas udara setiap daerah berbeda. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa kualitas udara di tiap-tiap daerah berbeda disebabkan oleh sejumlah faktor pemicu baik buruknya kualitas udara.

Hal itu dikatakan Kepala Sub Bidang Informasi Pencemaran Udara BMKG, Taryono bahwa kualitas udara dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain cuaca dan iklim, konsentrasi Particular Matter (PM 2,5) hingga kebakaran lahan.

Katanya menjelaskan bahwa Sumatera sama Kalimantan nilainya akan cenderung meningkat PM 2,5-nya, apalagi saat berbarengan dengan kondisi kebakaran hutan. Diungkapkannya khusus wilayah Jakarta banyak faktor yang mempengaruhi kualitas udara, misalnya dari kendaraan bermotor, aktivitas pabrik di sekitar wilayah Jakarta yang terbawa angin.

Baca Juga :  Gempa Dinihari Di Tarutung Dirasakan Masyarakat Sibolga

Menurutnya kalau Jakarta kualitas udara tinggi belum tentu hanya karena faktor lokalnya, tapi bisa juga dipengaruhi oleh faktor di sekitaran Jakarta seperti faktor anginnya menuju kemana. Sepanjang bulan Agustus hingga Oktober 2024, BMKG mencatat rata-rata harian kualitas udara di Jakarta terpantau tidak sehat.

Sementara itu kualitas udara dikatakan tidak sehat menurut BMKG berada di rentang 55,5 sampai 150 micrograms per cubic meter (µg/m3). Kemudian curah hujan sangat mempengaruhi kualitas udara, sebab curah hujan yang tinggi bakal menyebabkan konsentrasi PM 2,5 menurun.

Taryono mengatakan saat ini BMKG memiliki 27 alat untuk memonitor kualitas udara di berbagai wilayah di Indonesia dan alat tersebut berbeda dari alat ukur yang dimiliki pihak swasta yang hanya mengandalkan sensor. Untuk itu katanya masyarakat sebaiknya melihat info kualitas udara dari BMKG.@

Baca Juga :  1.647 Kasus Baru Covid-19 Di Singapura

Bs/timEGINDO.com

 

Bagikan :
Scroll to Top